Pebasket nasional Andakara Prastawa Dhyaksa mengaku tetap menganggap Stapac Jakarta sebagai keluarganya meski dia sudah hengkang dari klub tersebut.
Andakara Prastawa Dhyaksa resmi lepas dari Stapac pada pertengahan Mei 2018 karena gagal menemui kata sepakat dengan kubu manajemen tim terkait kontrak baru.
Tak sampai satu bulan kemudian, pebasket yang akrab disapa Pras ini mengumumkan Pelita Jaya Jakarta sebagai klub barunya.
(Baca juga: Lepas dari Stapac, Andakara Prastawa Berlabuh ke Pelita Jaya)
Konfirmasi tersebut disampaikan Andakara Prastawa Dhyaksa melalui video blog alias vlog yang diunggah melalui akun personal di YouTube, Cilla & Prast, Senin (4/6/2018).
"Terima kasih banget sama tim Stapac yang dari kecil gue sudah sama mereka, sudah ngebimbing gue, sudah ngajarin gue banyak hal," tutur Pras dalam vlog-nya.
"Kita tetap keluarga, gue tetap anggap lo semua keluarga yang di Stapac, tapi kita ada di jalan yang berbeda sekarang. Sampai ketemu di liga," kata Pras lagi.
Selain mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada eks klubnya, Prastawa juga berharap agar dia bisa lebih berkembang lagi di Pelita Jaya Jakarta.
Prastawa memulai debut karier basket profesional bersama Stapac (dulu Aspac) pada musim 2012-2013.
Pada musim pertamanya itu, Pras mampu menampilkan performa gemilang dengan catatan 15,3 poin, 2 assist, dan 2 steal per gim.
Rapor statistik itulah yang kemudian membawa Pras meraih penghargaan Rookie of the Year NBL dan Sixth Man of the Year NBL 2013.
(Baca juga: Lagi, Tim Repsol Honda Ditolak Pebalap Incaran)
Andakara Prastawa Dhyaksa juga menjadi bagian dari First Team NBL Indonesia 2012-2013 dan NBL Indonesia All-Star 2013.
Setahun berselang, Andakara Prastawa Dhyaksa membawa Aspac menjuarai NBL Indonesia.
Tak cuma itu, pebasket yang kini berusia 25 tahun tersebut juga terpilih sebagai Pemain Terbaik alias Most Valuable Player (MVP) pada laga final NBL 2014.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Youtube.com |
Komentar