Promotor Eddie Hearn menilai petinju Amerika Serikat (AS), Deontay Wilder, akan kesulitan mendapatkan masa depan yang cerah andai dia memutuskan untuk tidak bertarung dengan petinjunya, Anthony Joshua.
Sampai saat ini, kesepakatan pertarungan unifikasi gelar juara kelas berat antara Anthony Joshua dan Deontay Wilder belum kunjung tercapai.
Kedua belah pihak belum menemui kesepakatan untuk lokasi pertarungan.
(Baca Juga: Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah Cinta 3 Pebulu Tangkis, Zhang Nan, Zhao Yunlei, dan Hong Wei)
"Kami ingin melakukan pertarungan di Inggris," kata Eddie Hearn yang dilansir BolaSport.com dari Boxingscene.
"Saya tidak berpikir mereka (kubu Deontay Wilder) terlalu antusias untuk melakukan pertarungan di Inggris, tetapi saya pikir mereka perlahan-lahan menyadari bahwa tanpa Anthony Joshua, masa depan tidak terlalu cerah menanti Wilder," ucap Hearn lagi.
Sebelumnya, Eddie Hearn telah memperingatkan kubu Wilder bahwa Joshua berpotensi melangsungkan pertarungan wajib untuk menjaga kepemilikan sabuk juara versi WBA dengan melawan Alexander Povetkin.
Namun, pihak Wilder terus bergeming dan tidak segera memberi kepastian.
"Wilder menginginkan pertarungan, kami menginginkan pertarungan. Waktu hampir habis karena kami harus memberi tahu WBA dan Alexander Povetkin jika kami akan melawan mereka pada September nanti," ujar Hearn.
"Pada saat ini, saya pikir pertarungan dengan Wilder bisa disepakati dalam beberapa minggu ke depan," kata Hearn lagi.
(Baca Juga: Lee Chong Wei Sebut 3 Pemain Malaysia Ini Malas)
Pertarungan unifikasi melawan Deontay Wilder merupakan gagasan yang datang dari pihak Anthony Joshua.
Joshua yang kini memiliki empat sabuk kelas berat, IBF, WBA, IBO, dan WBO ingin menjadi juara tak terbantahkan alias undisputed champion.
Satu-satunya cara untuk merealisasikan hal tersebut ialah dengan bertarung melawan Wilder yang merupakan kampiun dunia versi WBC.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar