Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, mengatakan pertarungan petinju besutannya dengan Deontay Wilder mungkin baru bisa digelar pada Februari 2019.
Keputusan itu bakal diambil karena hingga saat ini baik kubu Anthony Joshua maupun Deontay Wilder masih berada dalam tahap negosiasi.
Sayangnya, pembicaraan di antara kedua kubu berlangsung alot karena muncul perdebatan mengenai lokasi pertarungan.
Anthony Joshua menginginkan duel berlangsung di Inggris, sementara Deontay Wilder bersikeras untuk menggelar pertarungan di Amerika Serikat.
(Baca Juga: Ini Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Kisah Cinta 3 Pebulu Tangkis, Zhang Nan, Zhao Yunlei, dan Hong Wei)
Setelah tak kunjung menemukan titik temu, Eddie Hearn pun menyebutkan duel unifikasi sabuk juara tinju kelas berat itu kemungkinan besar baru bisa digelar tahun depan.
"Sebelumnya, kami ingin bertarung dengan Wilder pada September 2018. Namun kami tidak bisa memenuhi tenggat waktu (untuk menjalin kesepakatan)," kata Hearn dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
Menurut Eddie Hearn, laga akbar tersebut masih mungkin untuk digelar pada Oktober atau November 2018, namun masih bergantung dengan jadwal dari Anthony Joshua.
Pasalnya, pemegang empat sabuk juara tinju kelas berat itu dijadwalkan melakoni laga wajib kontra Alexander Povetkin pada September 2018.
"Jika Joshua bertemu dengan Povetkin terlebih dahulu, duel dengan Wilder kemungkinan tidak akan terjadi hingga Februari," ujar promotor 38 tahun ini.
Eddie Hearn pun menambahkan jika kesepakatan belum tercapai pada Februari 2019, maka pihak Anthony Joshua akan mempertimbangkan untuk melakukan negosiasi lain.
Duel antara Anthony Joshua kontra Deontay Wilder ini layak untuk ditunggu karena mempertaruhkan lima gelar juara dunia tinju kelas berat sekaligus.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Boxingscene.com |
Komentar