Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Inilah Perbedaan antara Tunggal Putri Jepang dan Indonesia

By Yakub Pryatama - Rabu, 6 Juni 2018 | 14:36 WIB
Ekspresi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat meraih poin atas sang lawan, Gao Fangjie, pada laga penyisihan Grup D Piala Uber 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5/2018).
BADMINTON INDONESIA
Ekspresi pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, saat meraih poin atas sang lawan, Gao Fangjie, pada laga penyisihan Grup D Piala Uber 2018 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Rabu (23/5/2018).

Suasana gegap gempita di Istora Senayan yang penuh dengan suporter Indonesia terjadi pada Piala Uber 1975.

Saat itu, para Srikandi Tanah Air yang berisikan, Minarni, Utami Dewi, Theresia Widiastuti, Regina Masli, Tati Sumirah, dan Imelda Wiguna berhasil memboyong lambang supremasi bulu tangkis beregu putri itu untuk pertama kalinya ke Indonesia. 

Regina dkk sukses memupus dominasi luar biasa Jepang. Sebelumnya, Jepang menjadi kampiun selama tiga kali berturut-turut. 

Namun, rivalitas antara putri Indonesia dan Jepang mulai terkikis pada periode 1980-an. Hadirnya China yang baru mengikuti Piala Uber pada 1984 terus mendominasi ajang dua tahunan tersebut dan mempersembahkan 14 gelar. 

Kini, keadaan sedang sulit untuk tunggal putri Indonesia. Berbeda dengan 43 tahun lalu saat tunggal putri Indonesia dapat bersaing dengan pemain Jepang, Fitriani dkk. masih kalah determinasi dengan pemain Jepang masa kini yang dipimpin oleh Akane Yamaguchi.

(Baca juga: Eks Pebulu Tangkis Indonesia Ini Akan Berbendera Amerika pada Turnamen Internasional)

Skuat Uber Jepang pun mampu menorehkan gelar keenam pada Piala Uber 2018 yang diadakan di Bangkok, Thailand 20-27 Mei. 

Pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, mengatakan bahwa kehebatan tunggal putri Jepang masa kini tak lepas dari usaha mereka dengan membentuk pemain terbaik dengan waktu yang tak sebentar. 

"Jepang saja butuh hampir 30 tahun untuk membuat mereka menjelma sebagai tim kuat dunioa," tutur Minarti kepada BolaSport.com.

Minarti melihat ada beberapa aspek yang bisa ditiru dari skuat Jepang untuk bisa diterapkan Gregoria Mariska dkk. agar bisa bersaing di level top dunia. 


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Sikap Marc Marquez Tak Lupa Caranya Berterima Kasih Kepada Gresini Racing Hingga Honda Saat MotoGP Barcelona 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Borneo
10
21
2
Persebaya
10
21
3
Persib
10
20
4
Bali United
10
20
5
Persija Jakarta
10
18
6
PSM
10
17
7
PSBS Biak
10
15
8
Persik
10
15
9
Arema
10
15
10
Persita
10
15
Klub
D
P
1
Barcelona
13
33
2
Real Madrid
12
27
3
Atlético Madrid
13
26
4
Villarreal
12
24
5
Osasuna
13
21
6
Athletic Club
13
20
7
Real Betis
13
20
8
Real Sociedad
13
18
9
Mallorca
13
18
10
Girona
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X