Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (Badminton Association of Malaysia) membuat sebuah acara latihan kepemimpinan dan program pembangunan karakter untuk para pemain putri di Lumut, Perak, Malaysia, pekan lalu.
Acara ini dihadiri 15 pemain bulu tangkis putri (tunggal putri, ganda putri, hingga ganda campuran) yang bertujuan untuk memperkuat daya tahan baik secara fisik maupun mental.
Setelah digelar, pelatihan ini mendapatkan tanggapan beragam dari peserta.
Ada yang mengatakan pelatihan ini perlu, beberapa merasa pelatihan ini terlalu ekstrim.
(Baca Juga: Pelatih Indonesia Ingin Mantan Ganda Putra Nomor Satu Dunia Ini Kembali ke Jalur yang Benar)
"Itu sangat sulit, seperti sebuah penderitaan," kata seorang pemain bulu tangkis Malaysia yang tidak ingin disebutkan namanya, dilansir BolaSport.com dari NST.
"Saya mengatakan ini bukan karena ini bukan sesuatu yang biasa kami lakukan. Kami harus berjalan kaki menuju Pulau Pangkor yang totalnya tujuh jam, berkemah di hutan, dan sebagainya. Itu melelahkan dan kami harus tinggal di tenda selama beberapa malam," ujar sumber anonim itu lagi.
Sementara itu, mantan pemain tunggal putri Malaysia, Tee Jing Yi, merasakan hal sebaliknya.
Meskipun pelatihan ini berat, Tee yakin program ini harus diadakan setidaknya dua kali setahun untuk menguatkan para pemain.
(Baca Juga: Masa Depan Tidak Terlalu Cerah Menanti Deontay Wilder)
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar