Tunggal putra Soong Joo Ven, mengaku sudah menyiapkan mental jika didegradasi oleh Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) pada Agustus mendatang.
Setelah terpilih sebagai kepala staf kepelatihan (Coaching & Training) yang baru pada Kamis (7/6/2018), Datuk Ng Chin Chai berencana mengurangi jumlah pemain yang berada di pelatnas. Saat ini, tercatat ada 73 pemain di pelatnas.
Ng berencana mendegradasi pemain yang tidak menunjukkan perkembangan prestasi, misalnya Soo Teck Zhi, Soong Joo Ven (23), Chong Yee Han (23), Lim Chi Wing (23), Chooi Kah Ming (27), dan Low Juan Shen (24).
Ng belum mengumumkan kepastian kapan dia akan merombak susunan pemain yang ada di pelatnas.
BAM hanya ingin mempertahankan dua tunggal teratas dan dua ganda teratas dari masing-masing sektor.
Namun, skuat lapis kedua rencananya berusia di bawah 21 tahun dan perubahan pemain pelatnas baru akan dilakukan pada Agustus.
"Rekan tim saya dan saya menyadarinya meskipun pelatih tidak mengungkitnya," kata Soong seperti dilansir BolaSport.com dari The Star.
"Kami tidak yakin apa yang terjadi bagi para pemain senior. Jadi, kami hanya melanjutkan dengan pelatihan seperti biasa," aku Soong.
Menurut Soong, tidak ada gunanya mengkhawatirkan sesuatu yang tidak dapat dikendalikan.
"Saya berharap yang terbaik, tetapi saya juga bersiap untuk yang terburuk," ujar Soong.
Soong mengatakan bahwa jika keputusan tersebut benar, hal itu bukan akhir dari segalanya
"Jika dikeluarkan dari pelatnas, saya akan mengikuti jejak mantan pemain timnas Malaysia, Liew Daren dan Chong Wei Feng, yang menjadi pemain profesional," ucap Soong.
(Baca juga: Ganda Campuran Malaysia Tidak Terpengaruh dengan Rencana Perampingan Pemain di Pelatnas)
"Saya bermaksud untuk melanjutkan karier bulu tangkis saya sebagai pemain independen jika saya tidak lagi dibutuhkan. Waktu ada di pihak saya dan saya bisa mulai dari awal lagi," ujar Soong.
Soong selanjutnya berencana mendekati Liew untuk memberikan arahan saat menjadi pemain independen.
"Menjadi pemain pelatnas atau bukan, Anda masih mewakili Malaysia," kata Soong.
Meskipun menikmati karier di kelas junior dengan hasil positif, Soong Joo Ven harus berjuang keras saat masuk kategori senior.
Prestasi terbaiknya hanyalah menjadi runner-up pada Scottish Open 2016.
(Baca juga: Juara Dunia Lintas Alam 2007 Latih Atlet Paralayang untuk Asian Games 2018)
Kondisi ini sangat kontras dengan Kento Momota (Jepang) yang ditumbangkan Soong pada final Kejuaraan Asia Junior 2012.
Momota telah mencapai karier terbaik dengan menduduki peringkat kedua dunia, mengantar Jepang menjuarai Piala Thomas 2014, dan empat kali merengkuh titel superseries.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Thestar.com.my |
Komentar