Petenis tunggal putra Austria, Dominic Thiem, merasakan kekecewaan luar biasa setelah kalah dari Rafael Nadal (Spanyol) pada pertandingan final turnamen Roland Garros 2018.
Perasaan kecewa itu semakin terasa karena laga final Grand Slam tersebut merupakan yang pertama untuk Dominic Thiem.
Pada pertandingan yang digelar di lapangan Philipp Chatrier, Paris, Prancis, Minggu (10/6/2018), Nadal mampu menyudahi perlawanan Thiem dalam waktu 2 jam 42 menit dengan skor akhir 6-4, 6-3, 6-2.
(Baca Juga: Lucas Matthysse Berjanji Tidak Akan Biarkan Manny Pacquiao Beristirahat dengan Tenang)
Meskipun merasa kecewa, Thiem yang merupakan satu-satunya pemain yang mengalahkan Nadal di tanah liat dalam dua tahun terakhir tetap memberikan pujian kepada pesaingnya tersebut.
"Rafa, ini adalah salah satu hal paling luar biasa yang telah dicapai seseorang atlet dalam olahraga apapun," kata Thiem yang dilansir BolaSport.com dari NST.
"Sungguh menakjubkan, Bravo, Rafa," tutur pemain unggulan ketujuh pada Roland Garros 2018.
Petenis berusia 25 tahun itu kemudian menceritakan berada pada laga final dan melawan Nadal menjadi sesuatu yang tidak pernah dia impikan sebelumnya.
"Saya melihat Rafa memenangkan turnamen ini pada tahun 2005. Ketika itu saya baru berusia 11 tahun," ujar Thiem.
"Saya tidak pernah bermimpi mendapat kesempatan untuk memainkan laga final dengan dia di sini," kata kekasih petenis putri Prancis, Kristina Mladenovic, itu.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Nst.com.my |
Komentar