Bangladesh memang hanya sebuah negara kecil di Asia Selatan. Meski hanya memiliki luas negara 147,570 km persegi atau seperduabelas wilayah Indonesia, Bangladesh tetap eksis di Asian Games.
Bahkan, negara yang dipimpin Presiden Abdul Hamid ini telah mengoleksi satu emas, lima perak, dan enam perunggu di ajang multicabang empat tahunan tersebut.
Emas perdana negara yang kerap dilanda banjir besar ini berasal dari kriket. Ya, tim putra Bangladesh meraih emas kriket di Asian Games Guangzhou 2010 ketika cabang ini perdana digelar di Asian Games.
Bangladesh mengalahkan Afghanistan di final. Tim putrinya meraih perak setelah dikalahkan Pakistan.
Pada Asian Games Incheon 2014, tim putra Bangladesh meraih perunggu, sedangkan tim putri merebut perak. Kriket di negara yang memiliki ibu kota Dhaka ini memang sangat populer.
Selain kriket, kabaddi juga menjadi cabang utama dari negara yang pernah dilanda perang pada 1971 ini.
(Baca juga: Caster Semenya Lawan IAAF tentang Aturan Hormon bagi Pelari Putri)
Bahkan, kabaddi yang merupakan cabang yang mengandalkan taktik, kecepatan, dan penuh kontak fisik ini telah menyumbangkan tiga perak dan empat perunggu bagi Bangladesh di Asian Games sejak Beijing 1990-Incheon 2014.
Namun, Bangladesh tak bisa mengandalkan kriket di Asian Games 2018 karena cabang ini tak diselenggarakan dalam ajang yang akan digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September itu.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar