Mantan juara tinju kelas berat WBO, Joseph Parker, baru saja memulai kamp pelatihan di Las Vegas untuk mempersiapkan diri menghadapi pertarungan melawan Dillian Whyte.
Pertarungan antara Joseph Parker melawan Dillian Whyte akan dilangsungkan di O2 Arena, London, Inggris, pada 28 Juli 2018.
Ini adalah laga pertama yang dilakoni Parker setelah petinju asal Selandia Baru itu tampil di Principality Stadium, Cardiff, pada 31 Maret lalu.
Kala itu, Joseph Parker ditantang oleh Anthony Joshua dalam laga unifikasi sabuk juara tinju kelas berat dunia.
(Baca Juga: Pekan ke-25, Peringkat 10 Besar Tunggal Putri Dunia Sedikit Bergejolak)
Disaksikan sekitar 80.000 penggemar, Parker harus menelan kekalahan dan melepaskan sabuk WBO dari tangannya.
Meski menelan kekalahan melalui keputusan mayoritas, pria 26 tahun ini tetap merasa senang telah menjadi bagian dari pertarungan unifikasi terbesar melawan Anthony Joshua.
"Saya pikir itu adalah pengalaman hebat untuk menjadi bagian dari pertarungan besar. Selama pertarungan saya pikir semuanya berjalan baik," kata Parker dilansir BolaSport.com dari Boxing Scene.
"Sekarang saya pun bisa melihat ulang siaran pertarungan itu dan mulai memikirkan beberapa hal yang perlu saya tingkatkan jika harus melawan Anthony Joshua lagi di masa depan," tambah Parker.
(Baca Juga: Cobaan untuk Tuan Rumah Sudah Muncul Sebelum Turnamen Malaysia Open 2018 Digelar)
Di antara sekian hal yang dipelajari, Joseph Parker menyoroti tentang pukulan Anthony Joshua.
Menurut Parker, dia kesulitan untuk menilai bagaimana kekuatan pukulan Joshua.
"Dari pertarungan selama 12 ronde, tidak ada pukulan keras yang dilesatkan Joshua. Saya tidak bisa benar-benar menilai kekuatan pukulan Joshua. Tetapi yang jelas, saya telah dipukul lebih keras oleh petarung lainnya," ujar Parker menjelaskan.
"Mungkin Joshua harus memukul saya sampai benar-benar memerah. Barulah saya bisa memberikan penilaian," tutup Parker.
| Editor | : | Doddy Wiratama |
| Sumber | : | Boxingscene.com |
