Pebulu tangkis tunggal putri, Ratchanok Intanon mengakui bahwa dia akan kesulitan untuk mempertahankan gelar pada Thailand Open yang digelar di Nimibutr Stadium, 10-15 Juli mendatang.
Penyebabnya mulai tahun ini, turnamen Thailand Open naik level dari Grand Prix Gold menjadi BWF World Tour Super 500 atau setara superseries.
Kenaikan level tersebut baru terjadi setelah turnamen ini digelar selama 34 tahun.
Pada Thailand Open 2017, pemain berusia 23 tahun ini mengalahkan rekan senegaranya, Busanan Ongbamrungphan.
Kenaikan level turnamen juga membuat persaingan di nomor tunggal putri semakin ketat.
Menurut Intanon, Akane Yamaguchi dan Nozomi Okuhara (Jepang) merupakan rival kuat.
Keduanya mengantar Jepang menjuarai Piala Uber 2018, Mei lalu setelah mengalahkan Thailand dengan skor telak 3-0.
"Akan sangat sulit untuk mempertahankan gelar dengan beberapa pemain top bermain. Saya berharap rekan-rekan saya di Thailand dan saya bisa mengalahkan pemain top di rumah kami sendiri," kata Intanon seperti dilansir BolaSport.com dari The Nation.
(Baca juga: Hasil Undian Thailand Open 2018 - 3 Tunggal Putri Indonesia Bertemu Wakil Asia Tenggara)
Intanon akan memulai perjalanan pada Thailand Open dengan menghadapi wakil Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Selain Intanon, wakil tunggal putri Thailand lainnya, Nitchaon Jindapol, Ongbamrungphan, dan Pornpawee Chochuwong juga akan tampil.
Pada bagian putra, Thailand akan menurunkan Khosit Phetpradab, Suppanyu Avihingsanon, dan Kantaphon Wangcharoen.
Presiden Asosiasi Bulu Tangkis Thailand (BAT) Khunying Patama Leeswadtrakul percaya bahwa pemain tuan rumah akan meraih gelar.
Sebelumnya, pemain Negeri Gajah Putih selalu ada yang mengukir gelar pada tiga turnamen terakhir di Thailand yakni Thailand Masters 2017 dan 2018 serta Thailand Open 2017.
Peraih gelar dari tiga turnamen tersebut berasal dari sektor tunggal putri.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | The Nation |
Komentar