Kontingen Korea Utara (Korut) menyampaikan permintaan khusus kepada panitia pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) terkait jumlah ofisial mereka yang akan menempati Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta.
Menurut Ketua Inasgoc Erick Thohir, besaran jumlah ofisial untuk setiap kontingen hanya 30 persen.
Adapun yang didaftarkan Korut melebihi dari jumlah tersebut.
(Baca juga: Lewis Hamilton Ibaratkan F1 GP Prancis 2018 Seperti Dapat Pekerjaan Pertama, Kok Bisa?)
Erick pun menyatakan bahwa jika ada kontingen yang jumlah ofisialnya melebihi kuota 30 persen, maka jumlah sisanya tak bisa menempati Wisma Atlet Kemayoran.
"Jumlah ofisial mereka (Korea Utara) melebihi kuota. Tentu kami harapkan bisa sesuai, tetapi kalau tetap melebihi, mereka mesti berkontribusi terkait pembayaran," ujar Erick saat ditemui BolaSport.com dan awak media lainnya di Kantor Kemenpora, Kamis (21/6/2018).
"Mereka kelebihan hampir 40 orang. Kalau mau lebih tentunya harus bayar, sesuai dengan peraturan dari OCA (Dewan Olimpiade Asia). Mereka harus ke hotel," ucap Erick.
Erick Thohir menjelaskan bahwa Inasgoc menetapkan biaya 50 dollar AS (sekitar Rp 700 ribu) untuk setiap satu orang ofisial yang menggunakan Wisma Atlet Kemayoran.
Sebagai tuan rumah, Indonesia telah menetapkan bahwa jumlah kuota atlet dan ofisial peserta Asian Games 2018 yakni 15.000 orang untuk setiap kontingen.
Sementara itu, jumlah kontingen yang akan berpartisipasi pada ajang olahraga tersebut jumlahnya mencapai 45 negara.
Penghitungan jumlah kuota total dari masing-masing kontingen baru bisa dilakukan Inasgoc setelah batas akhir pendaftaran peserta pada 30 Juni 2018.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar