Babak utama turnamen tenis Wimbledon 2018 sudah siap bergulir mulai pekan depan.
Namun pada pekan ini sejumlah petenis sudah menjalani pertandingan kualifikasi turnamen tenis Grand Slam tertua di dunia tersebut.
Pada sisi lain, penentuan daftar 32 petenis unggulan Wimbledon 2018 baru akan diumumkan pada Rabu (27/6/2018) pukul 16.00 WIB.
Menjelang pengumuman tersebut, sebuah perdebatan pun terjadi terkait rencana pemberian status unggulan kepada Serena Williams.
Sebagai informasi BolaSporter, Williams sempat diwacanakan untuk mendapatkan status petenis unggulan pada sektor tunggal putri meskipun saat ini menempati peringkat 183 WTA.
Mantan ratu tenis dunia itu dinilai oleh sebagian pihak layak mendapat hak istimewa itu lantaran harus absen lama dari dunia tenis, kemudian kehilangan peringkat dunianya, bukan karena cedera melainkan proses melahirkan.
(Baca Juga : Rafael Nadal: Tenis dalam Kondisi Bahaya pada 10 Tahun Mendatang)
Meskipun untuk sebagian orang ide tersebut terdengar masuk akal dan fair, namun tidak begitu bagi petenis asal Slovakia, Dominika Cibulkova.
Pasalnya, Dominika Cibulkova yang saat ini menempati peringkat 32 dunia terancam tercoret dari daftar unggulan jika wacana hak khusus Serena Williams itu terwujud.
"Saya pikir wacana itu bukanlah hal yang tepat untuk dilakukan. Saya pikir itu tidak adil," kata Dominika Cibulkova dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya sudah berusaha keras dan sudah seharusnya masuk daftar unggulan. Jika mereka memasukkan Williams maka saya akan kehilangan tempat yang seharusnya saya miliki," tutur perempuan 29 tahun ini.
Selain itu, Cibulkova yang pernah menempati peringkat empat dunia juga merasa berhak mendapat perlakuan serupa dengan yang diwacanakan bakal terjadi ke Serena Williams.
Pada sisi lain, Wimbledon biasanya membuat daftar unggulan yang berisis 32 petenis sesuai berdasarkan peringkat tenis dunia saat itu.
Namun All England Club memiliki hak khusus untuk mengubah daftar unggulan jika diperlukan demi membuat drawing yang lebih seimbang.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar