Kegagalan pemain tunggal putra nasional Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, memenangi laga babak kesatu turnamen Malaysia Open 2018 tidak lepas dari kepintaran sang lawan mencari kesempatan.
Hal ini diakui Anthony Sinisuka Ginting setelah menelan kekalahan 21-12, 17-21, 14-21 dari Kento Momota (Jepang) di Axiata Arena, Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (27/6/2018).
"Momota mengubah pola permainan pada gim kedua. Dia pintar mencari kesempatan untuk menyerang," tutur Anthony yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Sebetulnya serangan dia tidak terlalu berbahaya, tetapi pukulan sambungnya yang lebih menyulitkan," kata Anthony lagi.
Anthony memang tampil baik pada gim kesatu.
Dia sama sekali tidak memberikan kesempatan kepada Momota untuk mengembangkan permainan.
Alhasil, Momota banyak melakukan kesalahan sendiri yang berimbas kepada bertambahnya poin bagi Anthony.
Namun, hal itu berubah 180 derajat pada gim kedua.
(Baca juga: Malaysia Open 2018 - Marcus/Kevin Waspadai Wakil Tuan Rumah)
Tak lagi berat sebelah, duel pada gim ini berlangsung sengit dan kedua pemain terus bergantian mendulang poin.
Hanya kematangan mental bertanding Momota yang pada akhirnya menjadi pembeda pada gim kedua.
Berhasil memaksa terjadinya rubber game, kepercayaan diri Momota pun bertambah.
Dia kemudian tampil lebih tenang sehingga mampu memenangi gim ketiga dengan marjin poin yang cukup jauh.
(Baca juga: Malaysia Open 2018 - Kento Momota Masih Terlalu Tangguh untuk Anthony Sinisuka Ginting)
"Pada gim ketiga, saya kepancing untuk menyerang terus padahal lawan punya pertahanan yang bagus," ucap Anthony.
"Tidak bisa sekali dua kali serang. Memang harus siap capek. Awal gim ketiga juga sempat ramai, lalu dia mempercepat tempo permainannya," kata Anthony lagi.
Dengan hasil ini, nomor tunggal putra hanya bisa mengirim dua wakil ke babak kedua yakni Tommy Sugiarto dan Jonatan Christie.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | Badminton Indonesia |
Komentar