Indonesia mengirimkan pasukan terbaiknya untuk bertarung di Super Series Premier Malaysia Terbuka 2018 Level 750 yang digelar di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 26 Juni-1 Juli.
Dengan begitu, para pebulu tangkis Indonesia dari berbagai nomor tentu memiliki peluang untuk juara di Negeri Jiran. Kesempatan besar itu juga ada di pundak skuat ganda campuran.
(Baca juga: Hasil FP2 MotoGP Belanda 2018 - Maverick Vinales Ambil Alih Status Pebalap Tercepat)
Tak tanggung-tanggung, ganda campuran mengirim empat pasangan, yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, Hafiz Faisal/Glorie Emanuelle Widjaja, dan Ronald Alexander/Annisa Saufika.
Hanya Praveen/Melati yang harus gagal melaju ke babak kedua. Pasangan yang baru dipasangkan sejak Januari lalu itu dikalahkan oleh Chris Adcock/Gabrielle Adcock, asal Inggris, dengan skor, 14-21, 21-17, 21-18.
"Kami sudah lama tidak bertanding, sekitar dua bulan. Jadi, kami belum lagi mendapatkan feel di lapangan," ujar Praveen.
Namun, pelatih kepala ganda campuran, Richard Mainaky, mengaku kans Owi/Butet dkk. untuk juara masih cukup besar. Richard punya cara khusus untuk memaksimalkan skuat yang tersisa.
Khususnya Owi/Butet, ia berharap pasangan berperingkat tiga dunia itu tidak lengah saat bertemu Sam Magee/Chloe Magee, asal Irlandia, di babak kedua.
Tercatat, Owi/Butet, telah bertemu dengan Sam/Chloe, sebanyak empat kali dan mampu menyapu bersih laga dengan kemenangan.
"Peluang untuk menang selalu ada. Owi/Butet punya peluang besar untuk juara asalkan bisa tampil maksimal dan konsisten," ujar Richard kepada Bolasport.
Hasilnya, Owi/Butet, dengan mulus melewati hambatan Sam/Chloe, dengan skor, 21-18, 21-14. Pada babak delapan besar, duo Olimpian kembali akan melawan pebulu tangkis asal Eropa, yaitu Chris Adcock/Gabrielle Adcock.
Pasangan Hafiz/Gloria dan Ronald/Annisa, tentu tak ingin angkat koper cepat-cepat. Mereka harus bisa melangkah jauh dan mengeluarkan seluruh kemampuan di Malaysia.
"Kuncinya, Hafiz/Gloria dan Ronald/Annisa, harus bermain dengan percaya diri dan disiplin menjalani pola permainan yang akan diterapkan di pertandingan," tutur Richard.
Pasalnya, Richard masih belum mengumumkan pasangan yang akan menjadi pendamping Owi/Butet untuk Asian Games 2018 yang akan digelar di Jakarta-Palembang, 18 Agustus-2 September.
Namun, keduanya harus menyerah di babak kedua. Hafiz/Gloria dikalahkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino, asal Jepang, 15-21, 19-21, sedangkan Ronald/Annisa, ditundukkan pasangan asal China, He Jiting/Du Yue, 12-21, 16-21.
"Saya masih membutuhkan pengalaman dan kualitas Owi/Butet untuk meraih target juara di AG," ucap Richard. Ia akan memutuskan pasangan pengisi satu slot tersisa pada 30 Juni (deadline terakhir pendaftaran kontingen).
Meski sudah gugur, bukan berarti kesempatan Praveen/Melati, Hafiz/Gloria, dan Ronald/Annisa tertutup. Pasangan Ricky Karanda Suwardi/Debby Susanto, juga punya kans yang sama. Apalagi, pasangan tersebut memang diproyeksikan menjadi pilihan alternatif untuk mendampingi Owi/Butet. Jadi, siapa yang layak mendampingi Owi/Butet?
Tak Mau Terbebani
Sementara itu, duo ganda putra, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, tak mau terbebani dengan status mereka sebagai nomor satu dunia dan juara bertahan di Axiata Arena.
Kevin mengatakan seluruh pemain memiliki peluang untuk membawa gelar kejuaraan yang berhadiah total 750 ribu Dollar AS itu. “Semuanya punya kans juara. Yang penting kami harus optimis dan bermain tanpa beban,” ujar Kevin.
Pasangan memiliki julukan Duo Minions itu akan bertekad untuk terus meningkatkan kewaspadaan saat di lapangan agar bisa juara back to back di Malaysia.
Editor | : | Nugyasa Laksamana |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar