Atlet para swimming Indonesia, Guntur, turut ambil bagian pada invitational tournament Asian Para Games di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Guntur meraih 5 medali emas, termasuk di nomor andalannya yaitu gaya dada 100 meter S8.
Namun, perenang asal Balikpapan, Kalimantan Timur, tersebut mengaku belum puas dengan catatan waktu yang dia toreh pada nomor tersebut.
(Baca Juga: Andrea Dovizioso Angkat Bicara soal Manuvernya kepada Valetino Rossi)
Guntur menang dengan catatan waktu 1 menit 24 detik.
"Itu masih jauh dari catatan terbaik saya, 1 menit 20 detik," kata Guntur saat diwawancara BolaSport.com, Senin (2/7/2018).
Catatan waktu terbaik Guntur tersebut merupakan waktu yang dia butuhkan untuk meraih emas pada Asian Para Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia, sekaligus rekor yang masih bertahan sampai sekarang.
Pria berusia 34 tahun tersebut mengatakan bahwa kondisinya yang belum beradaptasi dengan kolam renang di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno
"Memang ada faktor saya belum terbiasa dengan situasi di kolam GBK. Rencananya sebulan sebelum Asian Para Games saya akan latihan intensif di sini," ucapnya.
Bagi Guntur, pembiasaan latihan ini penting jika dia ingin memenuhi target pribadinya, yaitu bersaing dengan perenang dari China.
Para atlet dari Negeri Tirai Bambu dianggap Guntur sebagai lawan terberatnya.
"Saya tiga kali bertemu atlet China, selalu kalah, seperti pertemuan terakhir di Meksiko pada Desember 2017. Hasil ini akan jadi motivasi saya untuk tampil lebih baik nantinya kalau bertemu mereka lagi," tutur Guntur melanjutkan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar