Kejutan kembali terjadi pada sektor tunggal putri turnamen tenis Grand Slam, Wimbledon 2018, saat menggelar babak kedua pada Rabu (4/7/2018).
Pasalnya petenis tunggal putri nomor dua WTA, Caroline Wozniacki, terpaksa angkat koper lebih dulu setelah menelan kekalahan.
Petenis asal Denmark itu dipaksa bekerja keras selama tiga set kala menghadapi Ekaterina Makarova (Rusia).
Caroline Wozniacki yang berusaha bangkit setelah tertinggal pada set pertama pada akhirnya harus takluk dengan skor 4-6, 6-1, 5-7 dari Ekaterina Makarova.
*Another* big upset at #Wimbledon as Caroline Wozniacki falls to @katemakarova1 pic.twitter.com/RHbtRcB6R0
— Wimbledon (@Wimbledon) July 4, 2018
Wozniacki pun mengaku frustrasi karena gagal melaju lebih jauh pada ajang Wimbledon 2018.
"Saya sudah melakukan segalanya yang saya bisa," tutur Caroline Wozniacki dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Ini membuat frustrasi karena saya merasa bisa melaju dan melakukan sesuatu yang lebih baik di sini," kata pemain 27 tahun ini.
(Baca Juga: Fun Fact Wimbledon, Alasan Pemain Tenis Gunakan Seragam Serba Putih di Inggris)
Tersingkirnya Caroline Wozniacki ini seakan melanjutkan rangkaian kejutan yang terjadi pada sektor tunggal putri Wimbledon 2018.
Dari data yang didapat BolaSport.com, lima dari delapan petenis tunggal putri unggulan teratas Wimbledon 2018 sudah tersingkir sebelum memasuki babak ketiga.
Pada babak pertama, Sloane Stephens (unggulan 4), Caroline Garcia (6), Petra Kvitova (8), dan Elina Svitolina (5) tercatat harus takluk dari lawa mereka masing-masing.
Dan Caroline Wozniacki yang tersingkir pada babak kedua menambah daftar kejutan yang terjadi di sektor tunggal putri Wimbledon 2018.
Sementara itu, tiga unggulan teratas sektor tunggal putri yang tersisa saat ini adalah Simona Halep (1) Garbine Muguruza (3), dan Karolina Pliskova (7).
Halep dan Muguruza baru akan menjalani laga babak kedua Wimbledon 2018 pada hari ini, Kamis (5/7/2018).
Sedangkan Pliskova sudah terlebih dahulu memastikan diri melaju ke babak ketiga Wimbledon 2018.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar