Egy Maulana Vikri tengah menikmati pemusatan latihan bersama skuat Lechia Gdansk.
Dalam pemusatan latihan, Lechia Gdansk memiliki kelas dengan psikolog plahraga Pawel Habrate, yang bergabung dengan tim pada awal Juli.
Dipimpin Pawel Habrate, skuat Lechia Gdanks bermain Stacko.
Para pemain dibagi menjadi tiga kelompok, dalam satu giliran pemain dari masing-masing harus memindahkan balok yang telah disusun dari bawah ke atas.
Setiap pemain memiliki waktu dua menit untuk memindahkan balok dan hanya boleh menggunakan satu tangah.
Tak terkecuali Egy Maulana Vikri, yang juga ikut bermain game seru ini.
(Baca Juga: Piala AFF U-19 - Lawan Vietnam Lebih Dulu, Indra Sajfri Sebut Lawan Thailand Tak Terlalu Perlu Kerja Keras)
Saat Egy sukses menjalankan tugasnya memindahkan balok, beberapa pemain Lechia Gdanks lain langsung histeris berteriak.
Beberapa pun terlihat sedikit memprotes kepada Pawel Habrat.
Dalam permainan tersebut terlihat ada banyak tawa dan lelucon.
Namun di akhir permainan terdapat observasi, analisis, dan kesimpulan.
Pawel Habrat yang mempimpin jalannya sesi permainan itu pun berkomentar terkait pekerjaannya di Lechia Gdanks sebagai psikolog olahraga.
"Pekerjaan saya selama periode persiapan terlihat seperti staf mekanik. Saya perlu mengumpulkan informasi tentang para pemain, melakukan tes dan tes," ujar Pawel Habart, dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Tetapi juga mencoba untuk memperkenalkan para pemain 'ke dunia' persiapan mental. Saya ingin semua orang tahu apa yang mungkin dan layak untuk bekerja," ujarnya.
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
Sumber | : | http://lechia.pl |
Komentar