Mantan pelatih legendaris yang pernah membimbing Manny Pacquiao, Freddie Roach, memberi peringatan kepada petinju kelas berat Inggris, Anthony Joshua.
Joshua adalah juara dunia kelas berat versi IBF, IBO, WBA, dan WBO.
Hingga saat ini, dia telah memenangkan 21 pertarungan secara beruntun.
(Baca Juga: Berita Duka, Atlet Sepeda Indonesia untuk Asian Games 2018 Ditabrak dari Belakang hingga Sepedanya Hancur)
Pada September mendatang, Joshua dijadwalkan akan menjalani pertarungan wajib dengan melawan Alexander Povetkin (Rusia).
Setelah itu, Joshua akan melakoni pertarungan unifikasi melawan Deontay Wilder (Amerika Serikat) yang diperkirakan bakal digelar pada April tahun depan.
Melihat jadwal pertarungan Joshua yang hanya berjarak enam bulan membuat Roach angkat bicara.
Menurut dia, menjadwalkan dua pertarungan sekaligus bisa berdampak buruk bagi tubuh Joshua.
"Anthony Joshua tampak terlalu banyak mengangkat berat badan belakangan ini karena saya melihatnya lebih lelah dalam pertarungan terakhirnya," kata Roach uang dilansir BolaSport.com dari Express.
"Bisep dan bagian atas tubuh Joshua jauh lebih besar daripada tubuh bagian bawahnya. Saya pikir dia mungkin berlebihan dengan bobot tubuh," ucap Roach lagi.
"Saya percaya kerja kerasnya memang dilakukan karena bertarung di kelas berat sangat tidak mudah," tutur Roach.
Bagi Freddie Roach, Anthony Joshua adalah petinju yang luar biasa.
Saat masih bersama Pacquiao, Roach pernah mendapat surat dari petinju berkebangsaan Inggris tersebut.
"Joshua pernah memberi saya surat dan berkata, 'harus seberapa baik saya agar bisa bertama Freddie Roach?' tetapi saya tidak bisa menjawab surat itu," kata Roach menjelaskan.
(Baca Juga: Mantan Petinju Ini Beri Peringatan kepada Manny Pacquaio)
"Saya tidak akan mencuri petinju orang lain," tutur Roach.
Pertarungan terakhir Anthony Joshua adalah melawan Joseph Parker (Selandia Baru) yang digelar di Cardiff, Wales, pada Maret lalu.
Pada duel tersebut, Joshua yang belum pernah kalah berhasil menang angka mutlak dengan skor 118-110, 118-110, dan 119-109.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar