Jalan untuk menjadi atlet, tak selalu mudah. Begitu juga dengan yang dialami eks atlet dayung, Haamim Rizaldhi.
Haamim mulai mengenal olahraga dayung pada 2012 saat dia dan ayahnya jalan-jalan di Danau Sunter.
Kebiasaannya berjalan-jalan di area tersebut membuat Haamim bertemu dengan pelatih dari tim dayung DKI Jakarta, Qurrotul Ayun. Dia pun mendapat tawaran untuk masuk tim.
Selama menjadi atlet dayung Provinsi DKI Jakarta pada 2012-2015, Haamim menorehkan beberapa prestasi.
Pria berusia 20 tahun itu sempat menjuarai Pekan Olahraga Raya Provinsi (Porprov) DKI Jakarta 2013.
Selain saat Porprov, Haamim juga meraih peringkat ketiga pada ajang International Padang Dragon Boat Festival 2014.
Sementara prestasi terakhir Haamim sebagai pedayung didapat saat meraih peringkat 5 Pekan Olahraga Nasional (PON) 2015.
Namun, perjalanannya harus berhenti di PON. Kegagalan untuk mencapai target pada agenda Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2015, membuatnya harus keluar.
(Baca Juga: Sempat Membantah Laga Pekan ke-15 Jadi Pertandingan Terakhir Bareng MU, Maitimo Unggah Foto Bareng Bos Persebaya)
"Saat Popnas 2015 saya ditargetkan untuk bermedali di nomor Rowing (mendayung dengan posisi duduk dengan arah perahu mundur). Jika saya tidak bermedali saya akan dikeluarkan," kata Haamim kala berbincang dengan BolaSport.com, Selasa (17/7/2018).
"Di situ saya dan rekan tim berusaha mati matian untuk bermedali. Tetapi yang terjadi tidak sesuai dengan harapan, saya hanya bisa menjadi finalis. Dan sesampainya di Jakarta, saya dan rekan tim saya di keluarkan dari tim dayung DKI Jakarta," tutur Haamim.
Setelah tidak menjadi atlet dan lulus SMA, pria kelahiran Jakarta itu pun memutuskan untuk menjadi driver ojek online.
"Terus setelah tamat SMA, saya pun mencoba mencari kerjaan lain yaitu sebagai driver ojek online," paparnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar