Semifinal Singapore Open 2018, Sabtu (21/7/2018), tampaknya akan menjadi medan perang saudara bagi beberapa negara Asia.
Salah satu negara yang harus melakoni perang saudara adalah sektor ganda putra China.
Pasangan Han Chengkai/Zhou Haodong akan berhadapan dengan rekan mereka, Ou Xuanyi/Xiangyu Ren, di depan publik Singapore Indoor Stadium hari ini.
Jelang duel tersebut, Han mengaku jika dirinya siap lahir batin dan percaya diri dengan hasil pertandingan hari ini, Sabtu (21/7/2018).
"Peringkat bulu tangkis kami lebih tinggi daripada mereka jadi saya merasa lebih percaya diri untuk menang," kata Han seperti dikutip BolaSport.com dari BWF Badminton.
Meski percaya diri tetapi Han Chengkai tidak memungkiri jika bertanding melawan rekan senegara bukan perkara mudah.
Menghabiskan waktu bersama dalam tim nasional China dan sering sparing bersama membuat Han hafal betul kekurangan dan kelebihan rekannya, begitu juga sebaliknya.
"Akan tetapi karena kami familiar dengan gaya bermain satu sama lain maka pertandingan esok akan sangat sengit dan hasilnya sulit untuk diprediksi," ujar Han memprediksi jalannya pertandingan.
Menurut Han Chengkai, perang saudara akan lebih ditentukan oleh perang mental yang menguji kesiapan pebulu tangkis di lapangan.
(Baca Juga: Pesan Penting Imam Nahrawi untuk Tenis Meja dari Tangerang Selatan)
"Siapapun yang menang atau kalah tergantung dari seberapa baik kami beradaptasi dengan kondisi lapangan," ucap Han memungkasi.
Selain duo ganda putra China, Indonesia pun menjadi negara yang harus melakoni laga perang saudara di semifinal Singapore Open 2018.
Bahkan wakil-wakil Merah Putih harus memperlihatkan dua perang saudara di dua sektor pada semifinal kali ini.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan harus menghadapi sang junior, Angga Pratama/Rian Agung Saputro, demi tiket final.
Begitu juga dengan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang bakal bertemu dengan Akbar Bintang Cahyono/Winny Oktavina Kandow.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar