Petenis Belanda berdarah Indonesia, Arianne Hartono, mendapatkan liburan yang menyenangkan pada Juli 2018.
Selain menikmati obyek wisata di negeri ini seperti Candi Borobudur, kuliner nusantara, serta bertemu dengan keluarga besarnya, Arianne Hartono berhasil meraih gelar pertama juara di nomor tunggal turnamen tenis profesional di tanah kelahiran orang tuanya.
Pada Minggu siang (22/7/2018) di Lapangan Tenis Hotel Sultan Jakarta, Arianne Hartono menjadi juara turnamen ITF Widya Chandra International Circuit kategori hadiah total 15 ribu dolar Amerika Serikat (AS).
Di final, Arianne Hartono yang belum memiliki peringkat dunia di nomor tunggal mengalahkan petenis unggulan delapan asal India berperingkat ke-765 dunia, Mahat Jain, dengan skor 6-4, 6-1.
Sehari sebelum final tunggal putri, petenis berusia 22 tahun itu juga menjadi juara nomor ganda putri bersama petenis tuan rumah anggota pelatnas Asian Games 2018, Aldila Sutjiadi.
"Terima kasih untuk keluarga saya yang datang memberi dukungan," kata Arianne Hartono setelah final tunggal putri.
(Baca juga: Terkena Serangan Jantung, Atlet Loncat Indah Kebangaan Indonesia Meninggal Dunia)
Arianne Hartono sangat senang berhasil meraih gelar pertamanya di ajang profesional, terlebih lagi itu terjadi di masa liburannya.
Setelah final tunggal putri, Arianne Hartono mengakui bahwa dia dipaksa oleh kerabatnya untuk ikut turnamen tenis ITF di Jakarta.
Arianne Hartono adalah keponakan dari pelatih dan mantan pemain tenis nasional Indonesia, Deddy Tedjamukti dan Lukky Tedjamukti.
Arianne Hartono lahir di Belanda, empat tahun setelah orangtuanya yang asli Indonesia hijrah ke Negeri Kincir Angin pada 1992.
Petenis yang barus saja lulus dari Universitas Mississipi Amerika Serikat ini cukup fasih berbahasa Indonesia.
Dari liburan di Indonesia, Arianne Hartono mendapatkan 12 poin ITF dan hadiah uang 2.352 dolar sebagai juara tunggal turnamen kelas 15 ribu AS.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar