Perhelatan Piala Dunia 2018 di Rusia mungkin sudah berakhir dan mengeluarkan Prancis sebagai juara dunia.
Akan tetapi, gairah Piala DunIa 2018 masih terasa di kamp pengungsian muslim Rohingya, Kamp Kutupalong, Bangladesh.
Dilansir BolaSport.com dari laman AFP, bagi pengungsi muda di Bangladesh, Piala Dunia 2018 merupakan yang pertama bagi mereka.
Meskipun sudah berakhir seminggu yang lalu, semarak Piala Dunia 2018 akan tetap terasa dalam waktu yang dekat.
Anak-anak Rohingya memamerkan replika trofi Piala Dunia saat melewati lorong-lorong kamp pengungsian.
Bahkan mereka menatap trofi itu dengan mata berkaca-kaca seolah-olah itu adalah hadiah sungguhan.
Mohammad Reza, bocah berusia enam tahun dengan bangga memamerkan jersey Argentina dan Lionel Messi.
"Favorit saya adalah Argentina. Saya menyaksikan final. Itu antara Kroasia dan Prancis, dan Prancis menang," kata Mohammad Reza dikutip BolaSport.com dari laman AFP.
(Baca juga: Maurizio Sarri Harus Mengubah Penampilan saat Mendampingi Chelsea Berlaga)
Sementara itu, bocah bernama Nurul Afsar dengan bangga memamerkan sang idolanya, Neymar.
"Pemain favorit saya adalah Neymar," ujar Nurul Afsar.
Selanjutnya, remaja berusia 18 tahun bernama Nurul Abzer, bercerita tentang situasi kamp pengungsian bahwa saat final Piala Dunia banyak orang mengerubungi satu televisi untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut.
Semangat Piala Dunia 2018 masih terasa di Kamp Kutupalong, Bangladesh.
Sumber: AFP pic.twitter.com/9RG1SXB948
— aziz (@_azizg) July 22, 2018
(Baca juga: Yuk Intip Gaya Sporty Mohamed Salah Cs saat Akan Berangkat Menuju Amerika Serikat)
Ia juga menunjukkan gubuk tempat para penggemar sepak bola berkumpul setelah sibuk di sore hari.
Setiap sore, puluhan anak-anak bermain sepak bola tanpa alas kaki dengan memanfaatkan ranting sebagai gawang mereka.
Pertandingan mereka berhenti ketika wasit meniupkan peluit kemudian mereka akan bergantian dengan para pria dewasa yang juga ingin bermain sepak bola.
(Baca juga: Alasan Mulia Fan Inggris Menato Gambar Wajah Gareth Southgate di Lengan Kanannya)
Editor | : | Muhammad Shofii |
Sumber | : | Afp.com |
Komentar