Pecatur junior Indonesia, Samantha Edithso, mengaku telah mengorbankan masa kanak-kanaknya untuk menekuni olahraga adu strategi itu.
Samantha baru saja menjadi juara dunia di ajang FIDE World Championship 2018 U-10 yang berlangsung di Minsk, Belarusia, pada 25 Juni 2018.
Sepanjang kejuaraan tersebut, Samantha Edithso tidak terkalahkan dalam sembilan babak di nomor catur cepat (rapid) dan kilat (blitz) yang ia ikuti.
Pecatur junior berusia 10 tahun asal Bandung itu juga hanya sekali meraih hasil imbang atau remis saat menghadapi Afruza Khamdamova dari Uzbekistan pada pertandingan ketiga.
Meski di level junior, prestasi yang berhasil diraih Samantha Edithso ini sangat membanggakan dan diraih dengan cara yang tidak mudah.
(Baca Juga: Perang Saudara Sektor Tunggal Putra Membuat Taiwan Dapat Dua Medali pada Singapore Open 2018)
Hal ini juga membuat dirinya mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, dalam bentuk piagam dan hadiah uang tunai di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, pada Senin (23/7/2018).
Samantha Edithso juga mengaku bahwa proses yang ia jalani untuk menjadi juara dunia adalah berlatih berjam-jam setiap hari dan mengorbankan masa kanak-kanaknya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar