Dua puluh enam hari menuju Asian Games 2018, Deputi II Departemen Ticketing Panitia Pelaksana Asian Games melaksanakan Workshop dan Pelatihan Volunteer Ticketing.
Sebanyak 460 volunteer dari seluruh Indonesia diberikan pembekalan hari ini dan dibuka oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.
Secara keseluruhan dari volunteer ticketing ada sekitar 800 orang. Mereka juga akan diberikan pembekalan serupa di Palembang dan Bandung pada 26-30 Juli 2018.
Pada kesempatan yang sama, secara simbolis Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama Direktur Utama Trans Jakarta Budi Kaliwono menyerahkan kartu pengenal khusus kepada volunteer sehingga mereka dapat menikmati layanan Transjakarta secara gratis mulai 1 Agustus sampai 15 September 2018.
Direktur Utama Budi Kaliwono mengatakan bahwa ada sekitar 13.000 volunter Asian Games yang akan merasakan manfaat tersebut.
"Mereka akan mendapatkan ID card volunter Asian Games yang terintegrasi dengan transjakarta sehingga dapat memudahkan mereka bekerja," ujar Budi dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
Kartu bebas akses Transjakarta yang dibagikan kepada volunteer Asian Games 2018 ini dicetak oleh tiga bank sponsor yaitu Mandiri, BNI dan BRI.
Dengan menggunakan kartu bebas akses tersebut para volunteer bebas menggunakan Transjakarta, baik menuju dan dari venue Asian Games 2018.
"Kalian adalah putra-putri bangsa yang terpilih dan kalian harus menjadi bagian yang dapat menyukseskan Asian Games 2018 karena ini merupakan acara kita bersama," ucap Sandiaga.
(Baca juga: Hadapi Kejuaraan Dunia, HS Prannoy Siap Ambil Lebih Banyak Risiko)
Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir, mengatakan bahwa kehadiran para volunteer ini sangat membantu kerja panitia dalam menyelenggarakan Asian Games 2018.
"Peran para sukarelawan ini sangatlah vital dalam kelancaran penyelenggaraan Asian Games 2018. Kami sangat mengapresiasi seluruh pihak yang mendukung secara konkret para volunteer. Mari bersama-sama kita sukseskan Asian Games 2018, ini adalah perhelatan besar kebanggaan bangsa Indonesia," ujar Erick.
Selanjutnya, Ruth, seorang volunteer Asian Games asal Mojokerto mengatakan bahwa dia ingin berpartisipasi menjadi volunteer Asian Games karena selagi masih menjadi mahasiswa, dirinya ingin mengisi dengan kegiatan positif.
"Jurusan saya adalah Sastra Korea, membuat saya semakin terpicu untuk dapat mencari kegiatan yang dapat mempertemukan saya dengan orang Korea langsung. Saya bangga bisa menjadi bagian untuk dapat menyukseskan Asian Games," ujar Ruth.
(Baca juga: Chou Tien Chen Berharap Gelar Singapore Open Jadi Dasar Raih Kesuksesan pada Kejuaraan Dunia 2018)
Ruth mengungkapkan rasa bahagianya dapat berada dan menjadi volunteer Asian Games karena tidak setiap orang dapat terpilih menjadi volunteer.
Menurutnya, pengalaman di sini akan memberikan dia pengetahuan yang luas. Sebagai volunteer yang datang dari luar Jakarta, ini merupakan pengalaman yang sangat luar biasa.
Walaupun dirinya berasal dari Mojokerto, ia mengatakan bahwa masyarakat harus turut berperan serta dalam menyukseskan Asian Games 2018.
"Tadinya, ketika mendaftarkan diri menjadi seorang volunteer, saya tidak terlalu berharap akan lolos apalagi melalui tahap yang panjang dan berbulan-bulan," tutur salah satu volunteer dari DKI Jakarta, Yuni.
Saya senang sekali ketika mendapatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari Asian Games, acara yang diadakan beberapa tahun sekali. Mengingat Indonesia kali ini menjadi tuan rumah, dan belum tentu akan menjadi tuan rumah dikemudian hari,” jelas Yuni seorang volunteer dari DKI Jakarta.
Sebagai seorang volunteer, persiapan paling awal yang dia lakukan adalah menjaga stamina dan daya tahan tubuhnya.
Ia berpendapat karena jadwal shifting nanti akan bergantung pada jadwal pertandingan olahraga, volunteer harus bersiap-siap apabila mereka harus bekerja hingga larut malam.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Inasgoc |
Komentar