Perenang Amerika Serikat, Ryan Lochte, tampaknya harus menanggung konsekuensi yang besar dari aktivitasnya di media sosial.
Gara-gara postingannya, Ryan Lochte mendapat hukuman larangan bertanding selama 14 bulan karena diduga menggunakan zat terlarang.
Hukuman itu diberikan oleh Badan Anti-Doping Amerkia Serikat (Usada) setelah melihat unggahan Lochte yang tengah menggunakan infus (berisi vitamin).
Meskipun (setelah diselidiki) Ryan Lochte terbukti tak menggunakan zat yang terlarang, pria 33 tahun itu tetap mendapat hukuman.
Pasalnya, atlet tidak diperbolehkan menerima infus kecuali sedang rawat inap di rumah sakit atau kondisi lain yang memaksa.
This is the photo that got Ryan Lochte banned 14 months. pic.twitter.com/1CljxSFlzy
— Nick Zaccardi (@nzaccardi) July 23, 2018
Dilansir BolaSport.com dari BBC, Usada menyebut jika Lochte telah memasukkan zat yang diperbolehkan disebuah klinik infus.
Sayangnya, Ryan Lochte menginjeksi tubuhnya dengan zat bervolume lebih dari 100ml selama 12 jam tanpa izin therapeutic use exemption (TUE).
(Baca Juga: Lagi, Roger Federer Putuskan Absen dari Turnamen Bergengsi demi Karier yang Lebih Lama)
Pada sisi lain, Ryan Lochte menerima hukuman yang dijatuhkan Usada kepadanya.
Pengoleksi 12 medali olimpiade ini pun berharap agar kasus yang dialaminya dapat menjadi pelajaran bagi atlet lain.
"Saya tidak pernah mengonsumsi zat terlarang. Saya tidak pernah mencoba mendapat keuntungan dalam berkompetisi dengan memasukkan apapun yang ilegal ke dalam tubuh saya," kata Ryan Lochte dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya tidak akan pernah dengan sengaja melanggar aturan anti-doping. Sayangnya, aturan ini baru dan kurang diketahui secara luas," ujar Lochte menambahkan.
Dengan kejadian ini, usaha Ryan Lochte untuk menembus tim renang Amerika Serikat untuk Olimpiade 2020 menjadi sedikit berat.
Lochte sendiri saat ini tercatat menjadi perenang tersukses kedua di Negeri Paman Sam, di bawah Michael Phelps, pada ajang Olimpiade.
Pada ajang olah raga empat tahunan tersebut, Ryan Lochte tercatat sudah mengoleksi enam medali emas, tiga perak, dan tiga perunggu.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | bbc.com |
Komentar