Petenis tunggal putra, Novak Djokovic, berhasil mengakhiri kegagalannya selama dua tahun pada ajang Grand Slam setelah memenangi Wimbledon pada 15 Juli 2018.
Novak Djokovic sempat menjadi fenomena dalam olahraga tenis saat menyapu bersih keempat turnamen Grand Slam pada 2015-2016.
Namun performa Djokovic mengalami penurunan. Selain karena cedera siku yang dialaminya, ada masalah lain yang coba disingkirkan oleh pelatihnya, Marian Vajda.
Marian Vajda mengatakan bahwa fokus Djokovic yang terbagi antara tenis dengan masalah spiritual adalah salah satu penghambat sang petenis mempertahankan level permainannya.
Masalah itu juga yang membuat Marian Vadja meminta Djokovic untuk memecat Pepe Imaz, yang menjadi selama ini memandu gaya hidup Djokovic.
"Saat kami berdiskusi di Barcelona. Saya memberitahunya jika saya tidak ingin orang dari luar tim untuk mempengaruhinya, seperti dalam kasus sebelumnya," kata Vajda dilansir BolaSport.com dari Express.
"Kami tidak ingin memperlakukan tenis sebagai filosofi, tetapi sebagai latihan," sambungnya.
"Djokovic pada utamanya adalah petenis dan dia harus tahu apa yang menjadi prioritasnya," ujar pelatih berkebangsaan Slowakia tersebut.
(Baca Juga: Gara-gara Indonesia, Malaysia Gagal Buat Sejarah pada Kejuaraan Asia Junior 2018)
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | express.co.uk |
Komentar