Pasangan ganda putri Chen Qingchen/Jia Yifan mengaku tidak mau ngoyo mempertahankan gelar pada Kejuaraan Dunia 2018 yang akan berlangsung di Nanjing Sports Institute, Nanjing, China, 31 Juli-5 Agustus mendatang.
Tahun ini, Chen Qingchen/Jia Yifan memang perlu lebih berhati-hati.
Selain akan tampil di hadapan publik sendiri, Chen/Jia juga merupakan juara dunia bertahan untuk nomor ganda putri.
Dua fakta tersebut tentu menjadi beban tersendiri bagi mereka.
Namun, Chen/Jia enggan terlalu memusingkan hal-hal itu.
"Kami akan berjuang sebagai juara bertahan tetapi kami tidak ingin terlalu banyak memberi tekanan kepada diri kami sendiri," ujar Chen yang dikutip BolaSport.com dari Badminton Unlimited.
Menurut Chen/Jia, persaingan ganda putri dunia terbilang cukup merata meskipun Jepang mendominasi daftar 10 pasangan terbaik dunia saat ini.
Beban Chen/Jia kian berat karena sepanjang kalender kompetisi 2018 bergulir, mereka belum sekalipun meraih gelar juara.
Prestasi terbaik Chen/Jia pada tahun ini adalah menjadi runner-up Malaysia Masters dan Malaysia Open.
"Saya pikir setiap orang sudah bermain di tingkat dunia saat ini. Setiap orang lebih baik sekarang dan kami telah belajar dari mereka," kata Jia menimpali.
Chen kemudian menambahkan jika dia dan Jia telah belajar banyak dari para rival terberat pada nomor ganda putri.
"Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia. Semuanya adalah para pemain tempat kami belajar," kata Chen.
Tahun lalu, Chen Qingchen/Jia Yifan sukses menjadi juara dunia ganda putri setelah menang atas Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang) pada laga final kejuaraan dunia.
Dalam laga tersebut, Chen/Jia menang 21-18, 17-21, 21-15 di Emirates Arena, Glasgow, Skotlandia.
(Baca Juga: Diperkuat Pemain Top Dunia, 2 Negara Ini Bakal Jadi Lawan Berat Tim Voli Putri Indonesia pada Asian Games 2018)
Kini, pada Kejuaraan Dunia 2018, Chen Qingchen/Jia Yifan berstatus unggulan kesatu dan langsung melaju ke babak 32 besar karena menerima bye.
Pada babak kedua, Chen/Jia akan bertemu dengan pemenang duel antara Ekaterina Bolotova/Alina Davletova (Rusia) dan Ariel Lee/Sydney Lee (Amerika Serikat).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | badmintonworld.tv |
Komentar