Legenda sepak bola Belanda, Ruud Gullit, tertarik terjun ke dunia eSports setelah apa yang terjadi di final kompetisi FIFA eWorld Cup tahun lalu.
Brandon Smith, komentator eSports FIFA, menceritakan kisah bagaimana seorang legenda sepak bola lapangan hijau menjadi tertarik dengan kompetisi virtual.
Ia mengutarakan bahwa Gullit jatuh cinta dengan eSports setelah menyaksikan langsung laga final eWorld Cup 2017 di mana kedua finalis, Spencer "Gorilla" Ealing (Inggris) serta Kai "Deto" Wollin (Jerman) memakainya dalam tim mereka.
Gullit memang masuk ke dalam game FIFA 2018 sebagai "Icon" bersama legenda-legenda sepak bola dunia lain seperti Pele dan Diego Maradona.
"Hal tersebut bermula dari final eWorld Cup tahun lalu. 'Gorilla' mencetak gol dengan memakai Ruud Gullit dan merayakannya sembari menunjuk ke Gullit sendiri di antara penonton," tutur Smith seperti dilansir BolaSport.com dari kanal YouTube-nya.
"Kurang dari enam bulan setelah itu, Gullit memiliki tim eSports dia sendiri," tuturnya.
Hal ini diakui Gullit pada wawancaranya dengan Reuters.
"Saya dipilih oleh para finalis, fantastis sekali. Anak-anak dewasa ini mengenal saya dari Playstation, tidak dari sepak bola. Senang melihat legenda kami berlanjut ke generasi berikutnya," tuturnya.
Akademi Ruud Gullit merupakan akademi eSports profesional dan independen pertama yang fokus ke FIFA.
Selain karena kejadian di final FIFA eWorld Cup tersebut, Gullit juga mengungkapkan bahwa ia tertarik terjun ke eSports karena buah hatinya.
(Baca Juga: Hengkang dari Persib Bandung, Lima Pemain Ini Bernasib Miris)
"Salah satu dari anak saya bermain sepak bola lapangan besar dan satu lagi lebih senang bermain FIFA," tutur Gullit di Sky Sports.
"Strategi dan pilihan yang pemain FIFA hadapi mirip dengan di kehidupan nyata," lanjutnya.
Editor | : | Firzie A. Idris |
Sumber | : | SkySports.com, Reuters.com |
Komentar