Ganda putri Indonesia, Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti, menelan kekalahan pada babak pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2018, Selasa (31/7/2018).
Langkah Agatha Imanuela/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus terhenti saat berhadapan dengan wakil Belanda, Selena Piek/Cheryl Seinen.
Bermain di Nanjing Olympic Sports Centre, China, ganda putri muda Indonesia itu kalah dengan skor 21-23, 18-21
Dominasi langsung ditunjukkan oleh Agatha/Siti Fadia saat mampu memimpin dengan skor 8-1 pada awal gim pertama.
Tak ingin tinggal diam, ganda putri Belanda sempat mencoba memberikan perlawanan balik dan berhasil.
Namun momentum itu terhenti setelah Selena Piek salah mengantisipasi bola yang membuat kedudukan menjadi 11-8 untuk keunggulan Indonesia.
Pasca-interval, pertandingan berubah menjadi sengit saat Selena Piek/Cheryl Seinen sukses menyamakan kedudukan menjadi 15-15.
Ganda putri peringkat 22 dunia itu bahkan sempat beberapa kali mengambil alih kepemimpinan laga, meski Agatha/Siti Fadia juga terus-terusan mampu menyamakan kedudukan.
Hingga akhirnya, antisipasi servis yang keliru dari Siti Fadia Silva Ramadhanti justru membuat wakil Belanda memenangkan gim pertama dengan skor 23-21.
(Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2018 - Kalahkan Wakil Finlandia, Tommy Sugiarto Lolos ke Babak Kedua)
Duel sengit yang diwarnai aksi saling balas poin pun langsung tersaji begitu pertandingan memasuki gim kedua.
Setelah sempat imbang empat sama, Piek/Seinen mulai dapat mengendalikan jalannya laga dengan mencetak tiga poin beruntun.
Meskipun Agatha/Siti Fadia sempat kembali menyamakan kedudukan, 8-8, namun ganda putri Belanda kembali mampu mencuri momentum hingga akhirnya unggul 11-8 saat interval.
Usai jeda, Selena Piek/Cheryl Seinen berhasil melanjutkan tren positifnya dan terus memimpin jalannya laga.
Ganda putri yang diduetkan sejak September 2017 itu akhirnya sukses menutup gim kedua dengan skor 21-18 setelah pukulan keras Cherly Seinen merontokkan pertahanan ganda putri Indonesia.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar