Menjelang berlangsungnya Asian Games 2018, pemerintah Sumatra Selatan mulai gencar melakukan rekayasa cuaca.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran lahan di saat gelaran Pesta Asia tersebut berlangsung.
Dilansir dari laman resmi Asian Games 2018, rekayasa cuaca ini dimulai dengan melakukan penebaran garam ke awan untuk memicu turunnya hujan.
"Ada dua unit (pesawat) yang digunakan. Satu unit pesawat berkapasitas 1 ton garam dan satu unit lagi milik TNI AU berkapasitas 800 kilogram," ujar Danlanud Palembang, Kolonel Pnb HR Sutrisno.
Pesawat penebar garam tersebut beroperasi setiap hari agar hujan bisa segera turun di Palembang dan sekitarnya meski mendekati puncak musim kemarau.
"Setiap hari, kami melakukan setidaknya dua kali terbang," lanjut Sutrisno,
Sutrisno mengklaim rekayasa cuaca tersebut telah membuahkan hasil dengan turunnya hujan di beberapa tempat di Sumatra Utara.
(Baca Juga: MotoGP Rep Ceska - Meskipun Senang, Rossi Tatap Balapan dengan Prediksi Buruk)
"Di Banyuasin, Ogan Komering Ilir dan Palembang sendiri sudah ada hujan. Artinya TMC yang kami lakukan ini berhasil," lanjut Sutrisno.
Upaya TMC ini dilaksanakan mengingat pada bulan Juli lalu kabut asap sempat menyelimuti provinsi yang memiliki jutaan lahan gambut tersebut.
Sekitar 200 hektar lahan gambut di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan tercatat mengalami kebakaran selama empat hari pada pertengahan Juli tahun lalu.
(Baca Juga: Kejuaraan Dunia 2018 - Tampil Perdana, Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara Langsung Juara Dunia)
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan semakin gencar menebar garam demi kelancaran Asian Games 2018 yang tinggal menghitung hari.
Menurut rencana, gelaran Asian Games 2018 di Sumatera Selatan akan berlangsung pada 18 Agustus hingga 2 September 2018 dan akan berpusat di Jakabaring Sport City, Palembang.
Selain Palembang, Pesta Asia 2018 juga akan berlangsung di ibu kota Jakarta dan beberapa daerah di sekitarnya.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | id.asiangames2018.id |
Komentar