National Paralympic Committee (NPC) menanggapi isu yang beredar terkait aksi enam atlet difabel dari Jawa Barat.
Keenam atlet tersebut adalah Farid Surdin (atlet atletik, tolak peluru, lempar cakram peraih emas Peparnas dan pemecah rekor Asia Tenggara), Ganjar Jatnika (atlet lari peraih emas Asia dan medali emas Peparnas), dan Asri (atlet lari peraih 3 emas Peparnas).
Selain itu, ada Junaedi (atlet judo peraih emas Peparnas), Elda Fahmi (atlet Judo peraih perunggu Peparnas), dan Sony Satrio (atlet judo peraih perak
Peparnas).
Mereka melakukan aksi protes karena tidak dimasukkan ke dalam daftar atlet yang mengikuti pelatihan nasional (pelatnas) untuk Asian Para Games (APG) 2018.
Aksi protes tersebut pun mendapatkan perhatian dari Kemenpora melalu Sesmenpora Gatot S Dewa Broto dengan mengirimkan surat peringatan kepada NPC pusat yang meminta agar masalah tersebut segera diselesaikan.
Menanggapi hal tersebut, pihak NPC pun menjawab dengan kriteria atlet yang bisa mengikuti pelatnas APG 2018.
Pasalnya, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh atlet untuk bisa mengikuti pelatnas APG 2018.
Sementara itu, data dari rilis media NPC, keenam atlet tersebut tidak mencapai limit yang diatur dalam regulasi NPC sehingga mereka tidak bisa mengikuti Pelatnas APG 2018.
Berikut daftar prestasi dan penyebab keenam atlet tersebut tidak bisa mengikuti pelatnas APG 2018 sesuai dengan kriteria NPC.
1. Junaidi (60kg), prestasi: Medali Emas Peparnas 2016
Atlet tersebut tidak ikut pada Seleknas Desember 2017, sedangkan tolok ukur untuk dipanggil Pelatnas Asian Para Games 2018 adalah hasil dari Seleknas 2017.
Di kelas 60 Kg yang di panggil Rafli Ahnaf, dengan prestasi:
- Medali Emas di Kelas 50 Kg pada Peparnas
2016
- Juara di SELEKNAS Desember 2017 di kelas
60Kg.
Sampai sekarang, Rafli Ahnaf terus memperlihatkan prestasi yang semakin baik dan pada bulan April 2018 sempat dikirim untuk mengikuti Kejuaraan Dunia IBSA Judo di Turki.
(Baca Juga: Ketika Bambang Pamungkas Bahagiakan Fan lalu Tanggapi Permintaan Netizen)
2. Elda (66 Kg), prestasi : Medali Perak Peparnas 2016.
Atlet tersebut tidak ikut Seleknas Desember 2016, sehingga pelatih tidak tahu kemampuannya sampai dimana.
Atlet tersebut di Peparnas juga hanya mendapatkan medali perak, sedangkan atlet terbaik yang masuk di Pelatnas Asian Para Games 2018 atas nama
Sendi Riswandi dengan perolehan prestasi mendapat medali Emas Peparnas 2016 dan mendapatkan peringkat kedua pada Seleknas Desember 2017.
3. Soni (+81Kg) Prestasi: Medali Perunggu Peparnas 2016.
Alasan atlet tersebut tidak di panggil dalam Pelatnas Asian Para Games 2018.
- Kelas +81 Kg tidak dipertandingkan pada Asian Paragames 2018.
- Atlet tersebut tidak ikut Seleknas 2016.
- Atlet tersebut hanya meraih perunggu di Peparnas 2016.
- Kelas di atas +81 Kg banyak atlet-atlet yang kemampuannya jauh di atasnya.
Cabang olahraga (cabor) Para Atletik
Pelatih timnas Atletik memanggil atlet untuk mengikuti Pelatnas Asian Para Games 2018 dengan didasari prestasi, pertimbangan usia, dan dianggap memiliki peluang mendapatkan medali pada Asian Para Games 2018.
Analisa khusus untuk para atlet Jawa Barat yang tidak dipanggil Pelatnas APG 2018.
1. Farid Surdin, atlet tuna netra, prestasinya jauh di bawah atlet tingkat Asia.
Prestasi Farid di Peparnas 2016:
a. Tolak Peluru : 10,23 M
Untuk Asia:
1. 15,82 M
2. 15.16 M
3. 15,14 M
b. Lempar Cakram: 25,87 M.
Untuk Asia:
1. 50.57 M
2. 45.60 M
3. 44.29 M
c. Lempar Lembing Farid tidak mengikuti.
Untuk Asia:
1. 71.51 M
2. 61.28 M
3. 56.89 M
2. Ganjar Jatnika, atlet lari T12, prestasinya jauh dibawah atlet tingkat Asia.
Catatan terbaik 100 M dari Ganjar di Peparnas 2016: 12.10 Detik
Untuk Asia :
1. 11.20 Detik
2. 11.28 Detik
3. 11.31 Detik
3. Asri, atlet lari menengah-jauh (T13), prestasinya jauh di bawah atlet tingkat Asia.
Catatan terbaik 1500 M dari Asri (T13):
5.09.61 menit
Untuk Asia:
1. 4.13.20 menit
2. 4.18.41 menit
3. 4.42.78 menit
Berdasarkan analisis prestasi dari ketiga atlet tersebut, maka tidak memiliki peluang sama sekali untuk mendapatkan medali pada
ajang Asian Para Games 2018 karena catatan prestasi ketiga atlet tersebut jauh di bawah catatan prestasi atlet Asia.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Rilis NPC |
Komentar