Pelatih ganda putra nasional Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengaku tidak bisa menoleransi performa angin-anginan yang kerap ditampilkan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo pada laga babak-babak awal.
Duet Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dipaksa bermain tiga gim oleh Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India) sebelum akhirnya menang dengan skor 19-21, 21-19, 21-16 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (20/8/2018).
Melalui kemenangan tersebut, Marcus/Kevin pun membawa Indonesia unggul 2-0 atas India pada perempat final beregu putra Asian Games 2018.
(Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Fajar/Rian Bangga Bisa Bela Indonesia)
"Marcus/Kevin lagi-lagi bermain kurang bagus di babak-babak awal. Hal ini sudah menjadi habit buat mereka, meski saya sudah sering memberi tahu untuk tidak begini," tutur Herry saat ditemui BolaSport.com di area mixed zone, kemarin.
"Secara personal, saya tidak bisa menoleransi hal ini karena terlalu riskan. Kalau sudah unggul, ya harus tekan terus, jangan jadi lengah atau mengendurkan serangan," kata Herry lagi.
Penampilan Marcus/Kevin saat menghadapi Rankireddy/Shetty memang bak roller coaster. Pada awal gim kesatu, pasangan berjulukan Minions itu sempat unggul jauh.
Namun, keunggulan tersebut luruh setelah Rankireddy/Shetty mampu memanfaatkan celah dari menurunnya daya serang Marcus/Kevin.
Setelah bisa mengimbangi perolehan skor, Rankireddy/Shetty pun melanjutkan momentum mereka dengan memenangi gim pembuka.
Memasuki gim kedua, performa Marcus/Kevin masih belum membaik. Alhasil, mereka pun tertinggal 5-11 dari pasangan lawan ketika laga menyentuh interval.
Minions baru bisa memegang kendali permainan selepas jeda. Terus melancarkan serangan dan permainan cepat khas mereka, Marcus/Kevin pun membalikkan keadaan untuk memenangi gim kedua.
Hal ini berlanjut pada gim ketiga yang menjadi penentu. Tak ingin membuat kesalahan seperti pada dua gim sebelumnya, Marcus/Kevin tampil garang sepanjang gim ketiga.
(Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Marcus/Kevin Akui Sempat Lengah)
"Memang, kalau saya perhatikan Marcus/Kevin kalau babak awal mainnya beda dengan semifinal-final, sudah lain. Kalau di semifinal atau final, temponya kencang terus, full speed. Kalau tadi saya rasa masih belum, cuma gim ketiga saja yang full," kata Herry.
"Seharusnya penampilan mereka menyerang, tetapi mereka juga mengukur, ini pertandingan awal. Tidak mungkin istilahnya di gas full terus," ucap dia.
"Pemain memang harus bisa atur peak performance, jangan di awal bagus, di akhir turun. Harusnya grafiknya naik. Tadi cukup riskan, saat gim pertama kalah, gim kedua ketinggalan. Ini juga terjadi di kejuaraan dunia. Sampai akhirnya nyusulnya banyak, itu kan susah," tutur Herry.
Skuat putra Indonesia pada akhirnya mampu mengatasi India dengan skor 3-1.
Selain Marcus/Kevin, poin-poin kemenangan Indonesia juga diraih oleh Anthony Sinisuka Ginting (tunggal pertama) dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (ganda kedua).
Adapun, poin yang lepas dari Indonesia datang dari kekalahan Jonatan Christie (tunggal kedua). Jonatan keok di tangan Haseena Sunil Prannoy.
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar