Kehadiran penonton seperti sosok pisau bermata dua di pertandingan termasuk saat semifinal cabang olahraga tenis Asian Games 2018 pada Jumat (24/8/2018).
Pertemuan antara wakil terakhir Indonesia, Christopher Rungkat/Aldila Sutjiadi, dengan Kaito Uesugi/Erina Hayashi (Jepang) menyedot antusiasme para penonton.
Kondisi ini ternyata memiliki dua sisi berseberangan bagi dua pasangan ini.
Bagi Christo dan Aldila setiap keriuhan yang diteriakkan penonton adalah bagian dari dukungan kepada mereka.
"Adanya keramaian, antusias penonton, dan dukungan berbagai aspek dari pemerintah Palembang adalah keuntungan besar bagi kami," ujar Christo kepada awak media.
Tak heran jika Christo justru optimistis dengan hasil di final yang akan berlangsung pada hari ini Sabtu (25/8/2018).
"Selama ini hasil di Palembang lumayan positif sih. Mudah-mudahan bisa terulang," ujar Christo.
Christo tercatat meraih tiga medali emas di SEA Games 2011 di Palembang pada nomor tunggal putra, ganda putra, dan beregu.
Kepercayaan diri ini kemudian diapresiasi oleh sang rival, Erina Hayashi, yang mengakui jika Christo/Dila bermain sangat apik di semifinal.
"Kombinasi yang bagus dengan kerja sama yang luar biasa," ujar Hayashi.
Namun, Hayashi tidak menampik jika kondisi lapangan yang terlalu riuh sempat membuatnya tidak nyaman.
(Baca Juga: Boling Asian Games 2018 - Lengah di Gim Pertama Jadi Awal Kegagalan Indonesia Raih Medali pada Nomor 6 Putri)
Hayashi pun mengungkapkan keriuhan penonton di semifinal dengan satu kata.
"Stress (tertekan)," ujar sambil tertawa lebar.
Diiringi keriuhan penonton sepanjang pertandingan Christo/Dila menang 7-6, 6-4 atas Uesugi/Hayashi dan akan bertemu Luksika Kumkhum/Sonchat Ratiwatana (Thailand) di final.
Pertandingan tersebut akan berlangsung hari ini, Sabtu (25/8/2018), sekitar pukul 13.00 WIB di Tennis Court Jakabaring, Palembang, Sumatra Selatan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar