Pebulu tangkis putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dipaksa menyerah dari wakil Taiwan, Chou Tien Tien, dengan skor 21-16, 21-23, dan 17-21 pada babak semifinal kategori perorangan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018).
Strategi yang digunakan pebulu tangkis berusia 21 tahun itu belum mampu memberikan kemenangan untuk menyusul rekannya ke final, Jonatan Christie.
Pada gim pertama, Anthony sudah sanggup menguasai lapangan dan merepotkan permainan lincah Chou.
Namun, pada gim kedua, Anthony terlambat panas dan membuat dia terpaksa menyerah 21-23.
(Baca juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Sambut All Indonesian Final, Minions Sebut Fajar/Rian Cuma Rival di Lapangan)
Saat gim penentuan, Anthony yang sempat mengalami kram di paha kanan saat bermain pada kategori beregu putra tersebut lagi-lagi tidak berhasil mengantisipasi permainan Chou.
Pola defensif yang digunakan Chou ternyata lebih efektif untuk mengambil poin kritis.
“Pelajaran yang saya dapatkan adalah bersyukur ya. Saya sebenarnya telah bermain dengan baik pada gim awal. Akan tetapi, pada gim berikutnya Chou memang lebih siap,” ujar Anthony seusai laga.
Dengan hasil tersebut, Anthony menyumbang medali perunggu untuk Indonesia.
“Ini adalah rezeki yang Tuhan kasih. Saya beryukur bisa memberi medali perunggu untuk Indonesia,” ucap pebulu tangkis asal Cimahi, Jawa Barat, itu.
Ia pun tak lupa untuk menyemangati rekan pelatnasnya, Jonatan Christie, yang akan bertanding pada partai final melawan Chou Tien Chen, pada Selasa (28/8/2018).
“Semoga Jojo bisa bermain bagus dulu karena soal hasil itu belakangan. Masyarakat Indonesia pasti akan mendukung ia,” ujar Anthony.
Laga final tunggal putra kategori perorangan Asian Games 2018 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada Selasa (28/8/2018).
Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar