Jonatan Christie berhasil memancarkan sinyal kebangkitan sektor bulu tangkis tunggal putra Indonesia lewat ajang Asian Games 2018.
Terakhir Indonesia berjaya pada sektor tunggal putra terjadi pada masa Taufik Hidayat.
Kala itu, Taufik yang menjadi pemain andalan Indonesia berhasil menyabet medali emas secara beruntun, yakni pada tahun 2002 dan 2006.
Setelah Taufik Hidayat pensiun, praktis sektor tunggal putra Indonesia sulit untuk bersinar.
(Baca Juga: Presiden UFC Ungkap Sudah Punya Firasat jika Conor McGregor Akan Kembali ke Octagon)
Lin Dan (China) yang sedang mengalami masa keemasan akhirnya berjaya pada ajang Asian Games berikutnya, yaitu di tahun 2010 dan 2014.
Kini setelah 12 tahun lamanya menanti, Jonatan Christie berhasil mengembalikan kejayaan Indonesia yang pernah hilang.
Tidak tanggung-tanggung, pemain berusia 20 tahun itu mendulang medali emas di hadapan publik sendiri.
Di hadapan penonton yang memadati Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Jonatan membuktikan diri dengan menjadi kampiun usai mengalahkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen.
Pemain yang kerap disapa Jojo itu menundukkan Chou lewat permainan rubber game dengan skor 21-18, 20-22, 21-15.
Kemenangan Jojo membuat bulu tangkis berhasil menyumbang dua emas untuk kategori perorangan.
Sebelum Jonatan, Indonesia sudah dipastikan merebut medali emas di sektor ganda putra setelah tercipta All Indonesian Finals yang mempertemuan pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dengan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Namun laga Marcus/Kevin kontra Fajar/Rian baru akan digelar pada siang ini, atau setelah final tunggal putri Asian Games 2018 usai digelar.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar