Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, tampaknya telah membuat kebiasaan yang tidak menguntungkan karena terlampau sering memenangkan medali perak di turnamen-turnamen bergengsi.
Sepanjang kariernya di olahraga tepok bulu, Sindhu yang kini berusia 23 tahun telah melangkahkan kaki ke beberapa partai final turnamen major-event, seperti Olimpiade Rio 2016, Kejuaraan Dunia 2017, Commonwealth Games 2018, Kejuaraan Dunia 2018, dan terakhir pada Asian Games 2018.
Dari lima turnamen itu, Pusarla Sindhu selalu jadi yang kedua, itulah sebabnya dia dijuluki 'gadis perak dari India'.
Terkait sederet medali perak yang direngkuhnya, Sindhu pun angkat bicara.
(Baca Juga: Bulu Tangkis Asian Games 2018 - Ibu Jonatan Christie: Jo, Mama Kangen!)
Sindhu berkomentar selepas pertandingan final kategori perorangan Asian Games 2018 melawan Tai Tzu Ying (Taiwan).
Bermain di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018), Sindhu berhak atas medali perak setelah kalah dua gim langsung dari Tai dengan skor 13-21, 16-21.
"Saya pikir itu tidak begitu mudah untuk dikatakan, tetapi Anda perlu bekerja keras pada setiap pukulan dan Anda juga harus selalu berpikir positif setiap saat," kata Sindhu setelah pertandingan dilansir BolaSport.com dari Reuters.
"Pertandingan yang seperti ini mungkin membuatmu merasa buruk. Anda tahu medali perak membuat Anda merasa buruk. Namun, saya pikir saya bisa belajar lebih banyak dari kesalahan," lanjutnya.
(Baca Juga: Bulu Tangkis Malaysia Kembali Diterpa Skandal Memalukan)
Setelah semua hasil yang dilaluinya, Pusarla Sindhu pun tetap memenangkan hati masyarakat India.
Bagi banyak orang India, semua perak yang didapat Sindhu akan tetap dipandang positif karena ada sebuah pelajaran yang didapat dari setiap kekalahan.
Hikmah itulah yang kemudian akan membuat Pusarla Sindhu kuat dan tegar dalam usaha mencari emas yang sulit didapatnya hingga saat ini.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | Reuters.com |
Komentar