Tim renang artistik Indonesia belum bisa berbicara banyak di ajang Asian Games (AG) 2018 yang berlangsung di Jakarta dan Palembang.
Bersaing dengan tim renang artistik dunia, seperti Uzbekistan, China, Jepang, Korea Selatan, dan Korea Utara, Nabila Putri Giswatama dkk harus puas berada di posisi akhir.
Kejuaraan renang artistik sendiri terbagi dalam dua fase, yakni fase technical routine, dan free routine.
Di fase awal, Indonesia mengumpulkan 64.5059 poin. Gerakan seperti boost, rocket, thrust, dan twirl, telah dilalui Nabila dkk. dengan mulus.
Pada fase kedua, skuat yang mulai melakukan Training Camp (TC) sejak Februari itu mengoleksi 67.7667 poin, sehingga total poin Indonesia pada dua fase ialah 132.2726.
Berada di posisi dasar klasemen, tak membuat sang pelatih, Ksenia Duniak, kecewa.
Justru ia memuji penampilan para Srikandi Indonesia yang bisa tampil lepas dan percaya diri.
“Mereka melakukannya dengan maksimal. Mereka telah memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” ujar pelatih asal Ukraina itu.
(Baca Juga: Kesuksesan Sugianto di Asian Games 2018 Berhubungan dengan Kain Emas Sang Istri)
Ksenia pun memuji tim renang artistik China yang sukses menjadi juara di AG 2018.
Ya, Negeri Panda itu mampu keluar sebagai kampiun setelah mengoleksi total poin 186.9395. Menurutnya, China adalah tim yang paling sulit dan memiliki gerakan paling rumit di Asia.
“China itu 'Tuhan'-nya renang artistik. Maka, kita harus lebih kerja keras lagi untuk bisa mendekati level China,” ucap Ksenia.
Hal senada diungkapkan Nabila. Atlet berusia 14 tahun itu mengaku banyak belajar dari China yang merupakan juara tiga kejuaraan dunia artistik.
“Kami puas dengan hasil ini. Kami juga banyak belajar dari Jepang dan China yang termasuk tim elite dunia,” ucap Nabila.
Pasca AG, tim renang artistik sendiri rencananya akan diliburkan selama satu bulan, dan akan dikumpulkan kembali untuk mengikuti pelatnas lanjutan menuju SEA Games 2019 Filipina.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar