Atlet hepathlon putri asal Jepang, Meg Hemphill, tampak menangis tersedu-sedu saat melewati area mixed zone di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (29/8/2018).
Gadis berusia 22 tahun itu menangis lantaran gagal meraih medali yang menjadi cita-citanya pada Asian Games 2018.
Berdasarkan hasil final hepathlon, Meg Hemphill hanya menduduki peringkat ke-6 dengan total poin 5654.
Adapun posisi pertama, kedua, dan ketiga secara berurutan diraih Swapna Barman (India), Wang Qingling (India), dan Yuki Yamasaki (Jepang).
"Saya sedih sekali, skor saya tidak bagus. Saya ke sini (Asian Games) untuk meraih medali," ujar Hemphill saat ditemui BolaSport.com dan sejumlah awak media lain.
"Saya sudah melakukan persiapan selama setahun. Namun, kondisi saya sekarang memang sedang kurang baik," kata dia dengan kedua mata yang masih berkaca-kaca.
(Baca Juga: Atletik Asian Games 2018 - Lalu Muhammad Zohri Kemungkinan Kembali Turun Berlomba Malam Ini)
Jika diperhatikan, karakter wajah dan nama sang atlet tak seperti orang Jepang kebanyakan.
Benar saja, saat ditanya tentang asal-usulnya, Hemphill mengaku punya darah keturunan Amerika Serikat dari ayahnya. Adapun sang ibu asli Jepang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun BolaSport.com, Hemphill merupakan atlet kelahiran Tanabe, Wakayama, pada 23 Mei 1996.
Hemphill pernah berlaga pada Kejuaraan Atletik Asia 2015 dan 2017.
Pada Kejuaraan Atletik Asia 2017, dia berhasil mempersembahkan medali perak dari nomor hepathlon.
Adapun medali emas diraih Swapna Barman yang juga menorehkan prestasi serupa pada Asian Games 2018.
Editor | : | Doddy Wiratama |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar