Bukan cuma pengalaman yang didapat para pelompat indah Indonesia di Asian Games 2018, tetapi juga ilmu dari negara hebat.
China menjadi penguasa sektor akuatik pada pesta olahraga Asia edisi ke-18.
Total sudah enam medali mereka hasilkan dari kolam renang.
Kehadiran sang jagoan kolam renang dimanfaatkan oleh kontingen Indonesia buat mengembangkan teknik.
"Saya melihat gerakan mereka dan kemudian diterapkan dalam latihan. Kalau tak cocok, cari gerakan lain. Kalau ternyata pas, saya gunakan," kata Rafi Putra Aldinsyah yang mengikuti nomor lompat papan 1 meter putra.
(Baca juga: Asian Games 2018 - Medali Emas Indonesia Bertambah Lewat Pipiet Kamelia)
Tri Anggoro Priambodo, juga mengaku 'mencontek' banyak gerakan dan teknik dari Neheri Tirai Bambu.
Atlet berusia 20 tahun itu tampil di nomor yang sama dengan Rafi.
"Saya lihat sedikit-sedikit. Akan tetapi, Indonesia tak bisa disamakan dengan negara-negara lain. Mereka latihan terus sejak kecil, sedangkan kami ada jeda," tutur Tri.
(Baca juga: Catat, Ini Jadwal Undian Fase Grup Liga Champions 2018-2019!)
Hal serupa dilakukan Naima Syeeda Sharita, anggota tim renang artistik Merah-Putih.
"Kami memang kalah, tetapi tidak berkecil hati. Ajang kali ini kami jadikan pembelajaran supaya bisa lebih baik ke depannya," ujar atlet berumur 17 tahun itu.
Stadion Akuatik akan menggelar laga terakhir Asian Games pada Sabtu (1/9/2018) dengan menyajikan laga perebutan medali emas untuk nomor polo air dan lompat indah.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar