Pelatih tim basket putri Indonesia, Arif Gunarto, mengabaikan kritikan yang ditujukan kepadanya bukan tanpa alasan.
Tim basket putri Tanah Air harus puas finis di posisi ketujuh cabang bola basket Asian Games 2018.
Priscilla Annabel Karen dkk sukses mengalahkan Mongolia dengan skor 82-66 di cabang bola basket Asian Games 2018, di Istora Senayan, Jumat (31/8/2018).
Secara keseluruhan berarti tim basket putri Indonesia hanya menuai dua kemenangan selama beraksi di Asian Games 2018.
(Baca Juga: Update Perolehan Medali Asian Games 2018 - Indonesia Tambah Koleksi dengan 2 Perunggu)
Minimnya membawa pemain-pemain basket putri berpengalaman dituding sebagai penyebab kegagalan untuk bisa berbicara banyak di pentas yang berlangsung di Jakarta dan Palembang tersebut.
Hanya ada tiga pemain berusia di atas 25 tahun yakni Ivonne Febriani Sinatra (26 tahun), Nathasa Debby Christaline (25 tahun), dan Gabriel Sophia (27 tahun).
Sembilan pemain basket putri lainnya berusia cenderung masih muda.
Arif pun punya alasan kuat dengan lebih mementingkan masa depan tim basket putri Indonesia, terutama pemain muda untuk mendapat lebih banyak pengalaman di pentas internasional.
Dengan begitu ada peluang masa depan basket putri Tanah Air memiliki masa depan yang cerah.
"Di basket putra mungkin ada banyak sumber daya manusianya. Di basket putri, tidak mungkin terus bergantung kepada pemain senior dan harus ada regenerasi," kata Arif setelah pertandingan.
"Pebasket muda sudah mulai mengikuti pertandingan di level Asia. Jadi, siapa pun pelatihnya nanti, basket putri nanti akan lebih mudah ditangani," ucapnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar