Atlet sepak takraw putri Indonesia, Lena dan Leni, menutup perjalanan mereka pada Asian Games 2018 dengan mengoleksi dua keping medali perunggu.
"Sebenarnya sedih mendapat perunggu. Saya lebih senang menjadi bagian dari negara peserta daripada tuan rumah karena hanya mendapat jatah turun di dua nomor," kata Lena dalam wawancara dengan media, termasuk BolaSport.com.
"Tetapi, disyukuri saja karena kami sudah habis-habisan di babak penyisihan," ucap Lena.
Kisah hidup Lena dan Leni yang berasal dari keluarga tidak berada menjadi bahan perbincangan akhir-akhir ini.
Meski begitu, pemain asal Indramayu ini tetap tidak malu mengakuinya.
"Kami sempat ditawari jadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) supaya bisa lanjut ke SMP. Demi biaya sekolah, kami membantu mencuci piring di kantin sekolah," ujar Lena yang merupakan sang kakak.
Selepas SMP, sepak takraw menjadi cabang olahraga pembuka jalan bagi keduanya.
"Kami sebenarnya senang olahraga. Semua cabang kami pelajari. Mulai dari voli, sepak bola, dan futsal. Kami memilih sepak takraw karena melihat peluangnya," aku Lena.
"Olahraga ini sepi peminat karena cukup sulit mempelajarinya. Tetapi, kami tekuni demi bisa sekolah dan mendapat beasiswa," tutur Lena.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar