Hanifan Yudani Kusumah, peraih medali emas silat nomor tanding kelas C pada Asian Games 2018 ternyata memiliki gen juara dari orang tuanya.
Kedua orang tuanya, Dani Wisnu dan Dewiyanti Kosasih adalah pasangan pesilat nasional era tahun 1980-1990 an.
Bahkan sang ayah tercatat dua kali menjadi juara dunia pada 1986 di Wina, Austria, dan 1987 di Kuala Lumpur, Malaysia. Dani juga peraih emas di SEA Games 1987 dan SEA Games 1989.
(Baca Juga: Juergen Klopp Sebut Jordan Henderson sebagai Perwujudan Arti Menjadi Pemain Liverpool)
Hanifan mengaku mengenal silat dari ayah dan ibunya. Ia kerap diajak menyaksikan latihan dan pertandingan sejak masih duduk di bangku kelas 2 Sekolah Dasar.
"Saya mulai serius menekuni silat sejak 2011. Ketika kelas enam SD saya ikut turnamen Tadjimalela Cup dan berhasil meraih medali perak," ujar Hanifan di sela-sela acara 'Sambut Juara Pahlawan Pencak Silat IPSI Jabar Peraih Medali Emas Asian Games 2018' di sekretariat IPSI Jabar, komplek olahraga Pajajaran, Kota Bandung, Senin (3/9/2018).
Pesilat dari perguruan silat Tadjimalela ini mengaku bersyukur kepada Allah atas pencapaian yang berhasil diraihnya di arena Asian Games 2018.
Ia berharap apa yang sudah dicapainya saat ini bisa memotivasi atlet pencak silat Tadjimalela maupun Jabar untuk terus bekerja keras mengejar prestasi tertinggi.
(Baca Juga: Tidak Ada Sanksi dari FA atas Selebrasi Kontroversial Shkodran Mustafi)
Editor | : | Bagas Reza Murti |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar