Pebulu tangkis Jonatan Christie merespons anggapan dirinya menjadi simbol kebangkitan tunggal putra Indonesia.
Pebulu tangkis yang akrab disapa Jojo ini berhasil memenangi emas pada nomor tunggal putra dan memberikan medali perak pada nomor beregu bulu tangkis Asian Games 2018.
Jonatan merupakan pebulu tangkis tunggal putra pertama yang sanggup memenangi medali emas di Asian Games sejak 2006.
Keping medali emas saat itu didapat Indonesia usai Taufik Hidayat mengalahkan Lin Dan pada pertandingan final di Doha, Qatar.
Setelahnya, pemain tunggal putra Indonesia selalu kesulitan untuk bersinar di level kejuaraan-kejuaraan internasional.
Sementara itu, meskipun baru saja mengangkat kembali prestasi Indonesia pada sektor tunggal putra, Jonatan menolak besar kepala.
Dia memilih untuk merendah dianggap sebagai simbol kebangkitan tunggal putra Indonesia.
Baginya masih ada jalan panjang, perjuangan, dan konsistensi untuk bisa mengembalikan kejayaan tunggal putra Tanah Air.
(Baca Juga: Marcus Rashford Dikartu Merah, Rekor Buruk 3 Tahun Lalu Kembali Terulang)
"Kita tentu tidak bisa melihat berdasarkan keberhasilan di Asian Games saja," ujar Jonatan dalam acara pemberian bonus Asian Games 2018 yang dihadiri BolaSport.com, Selasa (4/9/2018).
"Kami tentu masih harus berjuang ke pertandingan-pertandingan berikutnya semoga bisa lebih konsisten," ucapnya.
Jonatan telah menerima bonus uang sebesar Rp 1,5 miliar untuk medali emas dan Rp 300 juta atas sumbangsih medali perak beregu pada Asian Games 2018.
Ia pun menyatakan akan mengalokasikan bonus tersebut untuk kepentingan sosial dengan membangun rumah ibadah, sekolah darurat, dan bersama masyarakat Indonesia, ia ingin membangun 50 rumah darurat untuk korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar