Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kemenpora Akan Terapkan Hukuman untuk Cabor yang Gagal di Asian Games 2018, Ini Alasannya

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 5 September 2018 | 20:46 WIB
  Boneka resmi maskot Asian Games 2018 (dari ki-ka) Atung, Kaka dan Bhin-bhin.
DODDY WIRATAMA/BOLASPORT.COM
Boneka resmi maskot Asian Games 2018 (dari ki-ka) Atung, Kaka dan Bhin-bhin.

Tak hanya memberikan bonus, Kemenpora rupanya juga berencana akan menerapkan hukuman untuk cabor yang gagal memenuhi target di Asian Games 2018.

Hukuman ini diberikan sebagai penerapan sistem reward and punishment atau penghargaan dan hukuman untuk meningkatkan daya juang memenuhi target yang telah ditentukan.

Sistem ini akan disesuaikan dengan hasil yang dicapai masing-masing cabor dalam memenuhi target di Asian Games 2018.

Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan Kemenpora tengah berusaha mematangkan aturan mengenai sistem ini.

"Penghargaan dan hukuman untuk cabang olahraga yang berhasil atau tidak berhasil mencapai target pasti ada. Sekarang masih kami godok aturannya," ucap Gatot saat ditemui di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

(Baca Juga: Petinggi Manchester United Kabulkan Permintaan Jose Mourinho)

Menurut Gatot, sistem ini diberlakukan juga agar setiap cabor dapat menanamkan sikap kejujuran.

"Intinya, kami ingin mengajarkan setiap cabang olahraga untuk jujur. Target harus dibuat sesuai dengan kemampuan. Kalau tidak ada reward and punishment, pengurus akan enak saja, padahal sudah ditargetkan sekian emas, nyatanya tidak terpenuhi," ujar Gatot.

Dua cabor yang gagal memenuhi target di Asian Games 2018 antara lain bridge dan kano.

Bridge yang ditargetkan memperoleh dua medali emas hanya mampu mendapatkan empat perunggu.

(Baca Juga: Pep Guardiola Terapkan Peraturan Baru untuk Para Pemain Manchester City)

Sementara itu, kano yang menargetkan satu medali emas hanya berhasil meraih tiga perak dan dua perunggu.

Lain halnya dengan cabor atletik yang mengubah target dari satu medali emas menjadi tanpa emas setelah menakar kemampuan atlet.

"Awalnya, atletik menargetkan satu medali emas. Tapi kemudian mereka (pengurus PASI) mengubah targetnya menjadi zero emas. Ternyata benar dan hasilnya adalah dua perak dan satu perunggu," ucap Gatot.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Nina Andrianti Loasana
Sumber : kompas.com
REKOMENDASI HARI INI

Dihuni Pemain Muda, Alfriyanto Nico Tegaskan Timnas Indonesia Tak Takut Hadapi Vietnam yang Diperkuat Para Senior di ASEAN Cup 2024

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
12
31
2
Man City
12
23
3
Chelsea
12
22
4
Arsenal
12
22
5
Brighton
12
22
6
Tottenham
12
19
7
Nottm Forest
12
19
8
Aston Villa
12
19
9
Fulham
12
18
10
Newcastle
12
18
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Real Madrid
13
30
3
Atlético Madrid
14
29
4
Villarreal
13
25
5
Athletic Club
14
23
6
Osasuna
14
22
7
Girona
14
21
8
Mallorca
14
21
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
14
18
Klub
D
P
1
Napoli
13
29
2
Atalanta
13
28
3
Inter
13
28
4
Fiorentina
13
28
5
Lazio
13
28
6
Juventus
13
25
7
Milan
12
19
8
Bologna
12
18
9
Udinese
13
17
10
Empoli
13
16
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136