Uzbekistan sukses meraih lima emas dan dua perak di Asian Games 2018. Raihan ini sekaligus membuat Uzbekistan menjadi juara umum tinju dalam ajang multicabang empat tahunan itu.
Uzbekistan meloloskan tujuh wakilnya ke final putra yang digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Sabtu (1/9/2018).
Dari tujuh final, Uzbekistan meraih emas dari lima kelas putra, yakni 52 kg, 56 kg, 64 kg, 69 kg, dan 75 kg, serta dua perak dari kelas 49 kg dan 60 kg.
Para peraih emas Uzbekistan adalah Jasurbek Latipov (52 kg), Mirazizbek Mirzakhalilov (56 kg), Ikboljon Kholdarov (64 kg), Bobo Usmon Baturov (69 kg), dan Isroil Madrimov (75 kg). Hasanboy Dusmatov (49 kg) dan Shunkor Abdurasulov (60 kg) mempersembahkan perak.
Raihan Uzbekistan dengan lima emas ini mengulang prestasi mereka di Asian Games Busan 2002 yang juga meraih lima emas melalui Dilshod Mahmudov (60 kg), Utkirbek Haydarov (75 kg), Ikrom Berdiev (81 kg), Sergey Mihaylov (91 kg), dan Rustam Saidov (+91 kg).
Dominasi ini menjadi kelanjutan kesuperioritasan Uzbekistan di Asia setelah menjadi juara umum Kejuaraan Tinju Amatir Asia 2017 dengan menyabet 9 dari 10 medali emas yang diperebutkan.
Apa yang menjadi rahasia dominasi Uzbekistan? Ternyata salah satunya adalah pusat tinju di Andijan yang dinamakan Sekolah Tinju Andijan.
Andijan, kota yang terletak di tenggara Uzbekistan ini memiliki sekolah tinju yang telah menghasilkan banyak petinju oke.
Termasuk peraih emas Asian Games 2018, Jasurbek Latipov dan Ikboljon Kholdarov serta peraih emas Olimpiade Rio 2016 dan juara Asia 2017, Hasanboy Dusmatov.
Pada ajang Asian Games Dusmatov harus puas dengan raihan medali perak.
"Kami memiliki sekolah tinju terkenal di Andijan yang sudah ada sejak dulu. Para negara tetangga, seperti Tajikistan, Kirgistan, dan Turkmenistan, juga berlatih bersama kami," ucap Maruf Xoja, salah satu ofisial tinju Uzbekistan kepada Bolasport di Jakarta, pekan lalu.
"Tinju memang sangat populer di Uzbekistan sehingga sangat banyak yang berlatih sejak masih anak-anak. Hasanboy, Jasurbek, dan Ikboljon adalah beberapa petinju asli Andijan yang berasal dari sekolah itu," kata Xoja.
(Baca Juga: Asian Games 2018 - Terpaut 66 Tahun, Peraih Medali Termuda dan Tertua Ternyata Berasal dari Indonesia)
Petinju Andijan
Sebelum trio itu, Sekolah Tinju Andijan juga memiliki petinju yang sukses meraih medali di Asian Games dan Olimpiade, yakni Muhammadqodir Abdullaev dan Abbos Atoev.
Muhammadqodir Abdullaev meraih emas di Asian Games Bangkok 1998 di kelas 63,5 kg putra, emas Olimpiade Sydney 2000, juara dunia 1999, juara Asia 1997, 1999.
Abbos Atoev yang meraih perunggu Olimpiade London 2012 kelas 75 kg, perak Asian Games 2010, juara dunia 2007, 2009, dan juara Asia 2007.
Juga ada petinju asli Andijan lainnya, yang juga meraih emas Asian Games, yakni Bahodirjon Sultonov (2006) di kelas 57 kg, Utkirbek Haydarov (75 kg) pada 2002, dan Ruslan Chagaev (91 kg) pada 2002.
Ruslan Chagaev sempat beralih ke tinju profesional dan menjadi dua kali juara WBA kelas heavyweight.
"Kami sangat bangga dengan para petinju yang berlatih di Andijan dan kami sangat senang jika ada tamu dari negara lain yang datang untuk berlatih," ucap Xoja.
Sebelum Asian Games 2018, India sempat berlatih di Andijan.
Setelah Asian Games 2018 usai, para petinju Uzbekistan fokus untuk berlatih ke Kejuaraan Dunia Tinju Amatir 2019 di Sochi, Rusia, dan Olimpiade Tokyo 2020.
View this post on Instagram
Editor | : | Ardhianto Wahyu Indraputra |
Sumber | : | Tabloid BOLA |
Komentar