Berbagai kecaman datang karena Nike membuat keputusan kontroversial dengan menggandeng pemain National Football League (NFL), Colin Kaepernick.
Colin Kaepernick sempat membuat geger warga Amerika Serikat atas aksinya pada 1 Januari 2017 lalu.
Colin Kaepernick memilih untuk berlutut saat lagu kebangsaan Amerika Serikat berkumandang.
Gelombang protes warga Amerika Serikat berlanjut ketika Kaepernick menjadi bintang iklan Nike terbaru.
Para warga Amerika Serikat sempat memboikot produk Nike dan membakarnya.
(Baca juga: Menko PMK Ambil Tindakan soal Klaim Malaysia atas Pencak Silat)
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Wow, dengan iklan kontroversi yang disambut boikot warga tersebut membuat Nike berhasil meningkatkan penjualannya.
"Ada spekulasi bahwa kampanye Nike Kaepernick akan menyebabkan penurunan penjualan," kata Hetal Pandya, co-founder dari Edison Trends yang dilansir BolaSport.com dari Tribun Wow.
"Tetapi,.data kami selama seminggu terakhir tidak mendukung teori itu," ujar dia menambahkan.
Tercatat penjualan apparel milik Nike mengalami peningkatan sebesar 31 persen.
(Baca juga: Malaysia Dikabarkan Tak Punya Uang untuk Membuat Pakaian Resmi pada Asian Para Games 2018)
Angka tersebut diambil dari pantauan penjualan barang yang ada secara online.
Peningkatan penjualan terjadi pada hari Minggu (2/9/2018) lalu yang bertepatan dengan Hari Buruh hingga Selasa (11/9/2018).
Angka ini disambut positif oleh Nike mengingat penjualan mereka meningkat 17 persen dibandingkan dengan yang tercatat untuk periode yang sama pada 2017.
View this post on Instagram
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | wow.tribunnews.com |
Komentar