Perasaan campur aduk tengah dialami oleh petenis putri Jepang, Naomi Osaka, seusai memenangi gelar Grand Slam pertamanya pada US Open 2018, Minggu (9/9/2018).
Selain bahagia, Osaka ternyata juga merasa sedih karena kemenangannya atas Serena Williams sempat diwarnai drama.
"Saya merasa sangat emosional. Saya merasa sedikit bahagia dan sedih secara bersamaan. Saya merasa inilah momen yang tepat untuk menangis," ujar Osaka seperti dikutip BolaSport.com dari dari Kyodo News.
Sebagai salah satu penggemar Williams, Osaka menyadari jika sang idola sangat menginginkan kemenangan di depan publik Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat.
"Saya tahu jika dia ingin sekali mendapatkan gelar Grand Slam ke-24. Semua orang tahu itu. Bahkan ada di berbagai iklan di mana-mana," ujar Osaka.
Petenis 20 tahun tersebut pun mengaku sempat galau ketika tampil melawan Williams.
"Saat saya memasuki lapangan rasanya seperti menjadi orang yang berbeda. Saya bukanlah penggemar Serena (Williams)," kata Osaka.
"Saya hanyalah seorang petenis yang melawan petenis lainnya. Namun, ketika dia memeluk saya di net saya merasa menjadi anak kecil lagi."
Terlepas dari berbagai kontroversi selama pertandingan, Osaka sangat menghormati Williams dan memberinya banyak pujian.
"Dia bermain sangat bagus. Dia sangat layak untuk mendapat perhatian dan kemenangan," kata Osaka.
(Baca Juga: US Open 2018 - Kemenangan Naomi Osaka dan Protes Keras Serena Williams pada Laga Final)
Sebagai informasi, Williams sempat terlibat perselisihan dengan wasit yang memimpin pertandingan yaitu Carlos Ramos.
Petenis Amerika Serikat tersebut dituduh menerima instruksi dari pelatih di luar lapangan padahal hal tersebut sangat dilarang di Grand Slam.
Williams yang kecewa dengan tuduhan tersebut kemudian membanting raket dan justru mendapat penalti.
Meski suasana pertandingan sempat menjadi panas, Williams tetap memeluk Osaka ketika pertandingan berakhir.
Naomi Osaka berhak atas gelar Grand Slam pertamanya seusai menang 6-2, 6-4 atas Serena Williams.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | english.kyodonews.net |
Komentar