Dalam sebuah pertandingan menang dan kalah adalah hal yang wajar terjadi. Karena itu, Juan Martin del Potro (Argentina) tidak mau terlalu ambil pusing.
Petenis Argentina ini baru saja melewatkan momen mengangkat trofi US Open 2018 setelah kalah dari Novak Djokovic di final, Senin (10/9/2018) dini hari.
Del Potro kalah 6-3, 7-6, 7-4, 6-3 dalam waktu tiga jam 15 menit dan harus puas sebagai runner-up.
Momen ini tentu sangat menyakitkan karena kemenangan terakhir del Potro di US Open terjadi pada 2009 silam sebelum cedera pergelangan tangan menghantui karier tenisnya.
Meski harus gigit jari di Arthur Ashe Stadium, New York, Amerika Serikat del Potro tetap memberi cinta dan penghargaan pada mereka para pendukung.
"Anda boleh saja kalah atau menang tetapi cinta dari para penggemar terasa lebih besar daripada itu ketika di sebuah turnamen," kata del Potro seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.
This stadium.
This crowd.
This feeling.Soak in the moment with @DjokerNole...#USOpen pic.twitter.com/gKNYq9cji3
— US Open Tennis (@usopen) September 10, 2018
Petenis 29 tahun tersebut angkat topi kepada para penggemar setia yang selalu mendukung karier tenisnya selama ini.
"Dukungan ini akan selalu saya kenang selamanya," ujar del Potro berjanji kepada para penggemar.
(Baca Juga: Acap Dibilang Provokatif, Begini Pembelaan Kevin Sanjaya Sukamuljo)
Sepanjang tahun 2018, del Potro tercatat baru satu kali menjejakkan kaki di partai perebutan gelar juara yaitu US Open 2018.
Pada Australian Open, del Potro gagal di babak ketiga kemudian hanya mencapai semifinal di French Open dan perempat final Wimbledon.
Gelar Grand Slam pertama dan satu-satunya del Potro sejak 2005 hingga saat ini adalah US Open 2009.
| Editor | : | Delia Mustikasari |
| Sumber | : | Espn.co.uk |
Komentar