Ajang ONE: Conquest Of Heroes yang akan diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC) pada 22 September 2018 bakal menampilkan petarung muay thai terkemuka asal Prancis, Fabrice Fairtex Delannon.
Pria 36 tahun dengan rekor bertarung profesional 55 kemenangan dan 10 kekalahan itu akan menghadapi enam kali juara dunia muay thai, Yodpanomrung "The Lightning Knee" Jitmuangon.
(Baca juga: Japan Open 2018 - Reli Panjang Warnai Kekalahan Greysia/Apriyani pada Semifinal)
Kedua petarung tersebut akan saling berhadapan dalam laga bertajuk ONE Super Series Bantamweight Muay Thai.
Sebelum menjadi petarung ONE Championship, Delanon mengaku terinspirasi dari dunia tinju dan sejumlah nama besar cabang olahraga tersebut.
"Saat saya muda, mereka adalah Roy Jones Jr. dan Mike Tyson," ujar Delanon dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.
"Saya masih berusia tujuh tahun saat melihat Tyson di TV, saat ia mempertahankan gelar juara dunianya. Hal itu menjadi inspirasi yang besar bagi saya," tutur dia.
Apresiasinya terhadap olah raga ini membawa Delannon memasuki sasana tinju pada usia 12 tahun.
Hanya dalam dua tahun setelah mengenakan sarung tinju pertamanya, Delannon ikut serta dalam pertarungan amatir pertamanya.
Namun, persoalan cedera sempat menimpa Delanon, hingga dia terpaksa mengubur impiannya menjadi juara dunia tinju.
Meski begitu, semangat kompetitifnya terus berkobar dalam diri Delannon, dan akhirnya dia menemukan jalan baru di cabang olahraga muay thai.
Hal itu membawa Delanon pindah ke Thailand untuk berlatih muay thai lebih serius.
(Baca juga: Meski Kalah, Viktor Axelsen Sukses Pertontonkan Aksi Tangkisan Punggung pada Semifinal Japan Open 2018)
Sama seperti yang ia lakukan dengan bertinju, Delannon menemukan ikon-ikon di Muay Thai sebagai sumber inspirasi dan motivasi.
"Era emas Muay Thai berlangsung di tahun 1990-an, Silapathai, Lerdsila, dan Karuhat – adalah nama-nama yang menginspirasi saya di Muay Thai," ujar Delannon.
Setelah beberapa tahun berlatih di gym, Delannon motivasi yang besar untuk membuktikan bahwa dia memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi salah satu petarung terbaik di dunia.
Tak hanya kemenangan untuk menjadi juara dunia, Delannon juga berkeinginan untuk memberi dan membantu anak-anak yang ingin menjadikan bela diri sebagai jalan hidupnya.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | ONE Championship |
Komentar