Pebulu tangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota, gagal mengukir sejarah baru untuk negaranya pada turnamen China Open 2018.
Pada edisi tahun ini, Momota berpotensi untuk menjadi pemain tunggal putra pertama Jepang yang memenangi China Open.
Namun, peluang yang dimiliki oleh Momota menghilang karena dia mengalami kekalahan dari Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) pada partai puncak.
Pada pertandingan final yang digelar di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Minggu (23/9/2018), Juara Dunia 2018 itu kalah dua gim langsung dari Anthony dengan skor 21-23, 19-21.
(Baca Juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Aragon 2018 - Valentino Rossi Dapat Hasil Buruk, Jorge Lorenzo Raih Pole Position)
Dengan kekalahan ini, Jepang pun harus menunggu edisi China Open selanjutnya.
Saat Momota tidak bisa mengukir sejarah baru, Anthony sukses mengakhiri puasa gelar sektor tunggal putra pada China Open.
Terakhir kali tunggal putra Indonesia berjaya di China Open 2018 terjadi pada tahun 1994 yang gelarnya dipersembahkan oleh Alan Budikusuma.
Artinya sudah 24 tahun Indonesia menunggu untuk menemukan kembali pemenang pada ajang China Open 2018.
Setelah menjadi kampiun di ajang berlevel BWF World Tour Super 1000 tersebut, Anthony pun mengucap syukur kepada Tuhan.
"Saya ingin bersyukur kepada Tuhan karena Dia, saya bisa menang," kata Anthony dilansir BolaSport.com dari situs resmi BWF.
(Baca Juga: BAM Konfirmasi Lee Chong Wei Terkena Kanker Stadium Awal)
"Pertandingan dengan Momota berlangsung dengan ketat dan marginnya sangat tipis. Saya hanya mencoba melakukan apa yang saya lakukan di pertandingan sebelumnya ketika saya tertinggal," ucap pemain berusia 21 tahun itu.
"Saya tetap fokus untuk terus mendapatkan poin demi poin. Saya juga terus menekannya dengan serangan saya yang paling mungkin," ujar Anthony lagi.
Selepas China Open 2018, Antony akan tampil di turnamen selanjutnya yakni Korea Open 2018 yang bakal digelar pada 23-30 September mendatang.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | bwfbadminton.com |
Komentar